Ekonomi Domestik Stabil, Akhir Pekan IHSG dan Rupiah Menguat

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Setelah ditutup menguat di level 5.930,6, Kamis 27 September 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat sore, 28 September 2018, bergerak konsisten di zona hijau.

Apa Itu Swasembada? Pengertian, Contoh, dan Peranannya dalam Kemandirian Ekonomi Indonesia

Tercatat, IHSG hari ini sempat menyentuh level tertinggi 5.965,1, sedangkan level terendahnya terjaga di posisi 5.930,6 sejak pembukaan pagi tadi. Hingga akhir perdagangan, IHSG pun ditutup menguat di level 5.976,5.

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan, aspek stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan, merupakan katalis positif bagi pertumbuhan IHSG maupun rupiah.

Dedi Mulyadi-Erwan Dinilai Bisa Bawa Jawa Barat sebagai Lokomotif Ekonomi Indonesia

"Adapun efek positif dari kenaikan suku bunga BI-7 Days Repo Rate sebesar 0,25 persen masih terasa pada hari ini, sehingga indeks mengalami capital inflow. Di sisi lain, rupiah masih melanjutkan penguatannya," kata Nafan saat dihubungi VIVA, Jumat 28 September 2018.

Nafan menjelaskan, secara eksternal, pelaku pasar global merespons positif hasil data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, yang sesuai dengan ekspektasi pasar dengan berada di level 4,2 persen.

Di Depan Para Pemimpin Global, Menko Airlangga Beberkan Upaya Keberhasilan Perekonomian Indonesia

Secara faktual, kondisi itu lah yang menurutnya membuat pergerakan indeks di Amerika Serikat ikut menguat. "Dengan demikian, hal ini memberikan efek domino ekonomi yang positif bagi pergerakan indeks di regional Asia," ujarnya.

Aburizal Bakrie

Aburizal Bakrie Sebut Dunia Usaha Sekarang Banyak Kepentingan Politik

Pendiri Yayasan Dana Darma Pancasila, Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical mengatakan dunia usaha pada masa sekarang banyak kepentingan politik yang membentuk keberhasi

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024