Gojek dan Grab Cs Sepakat Naikkan Tarif
- VIVA.co.id/ Syaefullah
VIVA – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Rabu kemarin, memimpin rapat dengan para aplikator ojek online. Rapat ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang berlangsung di Kantor Staf Presiden (KSP) akhir bulan lalu.
Rapat yang dilaksanakan untuk memfasilitasi persoalan tarif antara aplikator dan mitra pengemudi pun membuahkan hasil. Aplikator yang antara lain adalah Gojek dan Grab sepakat menaikkan tarif.
"Kedua aplikator bersepakat untuk melakukan perbaikan tarif dan pendapatan pengemudi. Hal inilah yang nantinya akan mereka diskusikan dengan pengemudi masing- masing," ujar Budi dikutip dari keterangan resminya, Kamis 5 April 2018.
Budi menekankan bahwa pihaknya hanya sebagai fasilitator. Pemerintah tidak akan mengintervensi aplikator atau pengemudi karena terlalu banyak pertimbangan atau komponen untuk penghitungan tarif.
Gojek
"Sesuai dengan petunjuk Menteri Perhubungan di KSP, posisi pemerintah adalah menengahi soal tarif antara aplikator dengan mitra pengemudi," tambahnya.
Hasil pertemuan itu juga bersepakat untuk membantu menaikkan posisi tawar pengemudi karena ketidakberdayaan mereka dalam menghadapi keputusan sepihak dari aplikator.
"Kami akan me-review kerja sama antara pihak aplikator dengan mitra pengemudi. Selama ini dilakukan dengan sistem, sehingga pengemudi tidak memahami substansi kerja sama itu. Kami akan minta pihak Kemenakertrans dan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk me-review kesepakatan tersebut," tambahnya.
Uber dan Grab
Selain dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, pihak yang hadir berasal dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), pihak aplikator, serta perwakilan pengemudi dari Gabungan Aksi Roda Dua (Garda). (one)