Perry Warjiyo: Ke Depan BI Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Calon Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo
Sumber :
  • REUTERS/Willy Kurniawan

VIVA – Perry Warjiyo menjadi calon tunggal Gubernur Bank Indonesia periode 2018-2023. Dalam Fit and Proper Test Gubernur BI di DPR, dia menyatakan optimistis mampu membawa Bank Indonesia untuk tidak hanya bisa menjaga stabilitas namun juga bisa ikut mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

"Pro stabilitas dan pertumbuhan itu sesuatu yang tidak perlu dipertentangkan dan suatu yang bisa disinergikan," kata Perry ditemui, usai menjalani Fit and Proper Test di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 28 Maret 2018.

Perry mengatakan, BI mempunyai beberapa instrumen untuk itu. Pertama adalah instrumen mengenai kebijakan moneter, di mana saat ada kondisi tekanan stabilitas global, BI perlu mengarahkan kepada stabilitas yang lebih baik.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

"Jadi, kebijakan moneternya pro stabilitas. Tetapi, juga ada kebijakan-kebijakan yang lain yang bisa pro pertumbuhan," kata dia.

Calon Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Dia pun mengatakan, perlu adanya relaksasi makroprudensial untuk mendorong pembiayaan dari perbankan yang tidak hanya melalui kredit, namun juga bisa melalui obligasi korporasi.

"Obligasi korporasi. Bagaimana mendorong kredit pembayaran kepada properti, demikian juga bagaimana mendorong pembiayaan UMKM melalui makroprudensial yang diberlakukan," katanya.

Kemudian, sambung Perry, pendalaman pasar keuangan untuk infrastruktur adalah yang penting untuk pro pertumbuhan. BI perlu terus mendorong percepatan pertumbuhan infrastruktur, karena itu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

"Tetapi, bagaimana beban pembiayaannya, ruang fiskalnya juga terbentuk. BUMN juga perlu didorong, tetapi harus punya ruang tertentu," kata dia. (asp)

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022