Soto Ayam Hingga Rokok Dongkrak Inflasi Februari
- Fikri Halim/VIVA.co.id
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi pada Februari 2018 sebesar 0,17 persen. Sedangkan, inflasi tahun kalender dari Januari sampai Februari sebesar 0,79 persen dan secara tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,18 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dari pemantauan di sebanyak 82 kota IHK, tercatat bahwa 55 kota terjadi inflasi, sedangkan 27 kota lainnya mengalami deflasi. Naiknya harga beberapa komoditas bahan pokok menjadi pemicu inflasi Februari.Â
Sementara itu, inflasi inti pada Februari 2018 tercatat sebesar 0,26 persen. Sehingga inflasi inti tahun kalender 2018 mengalami sebesar 0,57 persen dan tingkat inflasi komponen inti yoy sebesar 2,58 persen. Â
"Kalau dibandingkan dengan posisi Februari 2017, posisi Februari 2018 lebih rendah. Perkembangan harga berbagai komoditas menunjukkan adanya kenaikan, sehingga inflasi 0,17 persen," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis, 1 Maret 2018.
Dia memaparkan, berdasarkan kota IHK, inflasi tertinggi terjadi di kota Jayapura 1,05 persen. Sedangkan, inflasi terendah terjadi di Palangkaraya 0,04 persen. Sementara itu, untuk deflasi tertinggi terjadi di Medan sebesar 0,96 persen dan terendah terjadi di Lubuklinggau sebesar 0,02 persen.
"Berdasarkan komponen pengeluaran yang memengaruhi inflasi, hampir terjadi di seluruh kelompok pengeluaran dan yang tertinggi dari bahan makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau," ujarnya.
Untuk kelompok bahan makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau seperti ayam goreng, soto, rokok kretek, dan rokok filter. Andil inflasinya mencapai 0,07 persen.
"Masing-masing dari komponen tersebut menyumbang 0,01 persen," kata dia.
Dia melanjutkan, untuk kelompok pengeluaran bahan makanan, antara lain beras, bawang putih, ikan segar, bawang merah, andilnya tercatat sebesar 0,01 persen. Sebab komoditas tersebut mengalami kenaikan harga pada Februari 2018.
"Dengan memperhatikan cuaca yang kurang bersahabat maka inflasi akibat pengaruh komoditas ini masih bagus," kata dia.