Konstruksi Becakayu Roboh, Saham Waskita Ikut Anjlok

Tiang Pancang yang Roboh di Tol Becakayu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Saham BUMN konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk, merosot pada perdagangan Selasa pagi 20 Februari 2018. Setelah insiden yang terjadi pada proyek Jalan Tol Becakayu dini hari tadi. 

Alfamidi Bukukan Laba Rp 467 Miliar di Kuartal III-2024, Simak Sumber Cuannya

Seperti diketahui, bekisting pierhead yang merupakan konstruksi beton di atas tiang pancang proyek tersebut, roboh sekitar pukul 03.00 dini hari. Tujuh orang menjadi korban luka-luka dalam insiden tersebut. 

Dikutip dari pergerakan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten dengan kode WSKT ini turun 1,61 persen hingga perdagangan pukul 11.01 WIB. Saham WSKT dibanderol turun ke level terendahnya seharga Rp3.060 per unit turun 50 poin dari pembukaan pagi seharga Rp3.110 per unit saham. 

Turun 7,8 Persen, Adaro Energy Cetak Laba US$1,17 Miliar Kuartal III-2024

WSKT sempat naik sebentar ke level tertingginya pada hari ini seharga Rp3.150 per unit saham. Setelah kemudian kembali merosot. 

Seperti diketahui, proyek Jalan Tol Becakayu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya mulai tahun 2014 dengan nilai kontrak Rp7,23 triliun dan memiliki panjang ruas 11 km.  

Produsen Susu Ultra hingga Teh Kotak Ini Cetak Laba Bersih Rp 893 M Kuartal III-2024, Turun 6 Persen

Baca juga: Waskita Tegaskan, Bukan Tiang Pancang Becakayu yang Roboh

Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso

Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

miten manufaktur komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)membidik peluang pasar industri electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik pada tahun 2025 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024