Pasutri di Luwu Timur Jadi Tersangka usai Bantu Adopsi Anak Sahabat
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA Kriminal – Viral di media sosial sepasang suami istri di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, bernama Yulis dan Oki, dipolisikan hingga menjadi tersangka. Mereka dilaporkan ke polisi karena mengadopsi anak hasil hubungan terlarang sahabatnya yang berinisial RI.
Menurut informasi, RI melahirkan seorang anak yang hasil dari hubungan gelap bersama pacarnya, inisial RE. RI diketahui merupakan seorang karyawan kontraktor. Sementara RE disebut seorang anggota kepolisian yang telah beristri dan punya dua anak.
Kasus yang menimpa Yulis dan Oki kini telah ditangani Polres Luwu Timur dan berkas perkara keduanya juga telah dikirim ke Kejaksaan Negeri Luwu Timur untuk proses persidangan. Kasus ini terus berlanjut lantaran nenek sang bayi atau ibu dari sahabatnya itu kebaratan dan tak mau berdamai.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Luwu Timur AKP Warpa mengonfirmasi kabar tersebut. Kata dia, pasutri tersebut dilaporkan ke polisi atas dasar pemalsuan dokumen anak. "Jadi bukan kasus adopsinya, melainkan pemalsuan dokumen," katanya, Sabtu 3 September 2022.
Polisi tidak hanya menetapkan dua orang sebagai tersangka atas laporan kasus pemalsuan dokumen anak itum melainkan tiga orang. Mereka adalah pasutri bernama Oki dan Yulis, juga anggota Polri berinisial RE, ayah dari anak di luar nikah yang diadopsi.
Warpa menegaskan informasi yang beredar di media sosial sedikit keliru. Sebab perkara yang dipersoalkan bukan soal adopsi. Pasutri itu tersangka karena telah memalsukan dokumen anak.
"Jadi awalnya ini RI dan RE itu membuat dokumen anak di Makassar. Tetapi sesampainya di Sorowako, Luwu Timur, RE meminta kepada Yulis dan Oki untuk mengubah dokumen itu dan mengatasnamakan mereka sebagai orang tua dari anak itu," katanya.
Warpa menyebut polisi telah gelar perkara dan menetapkan mereka tersangka lantaran permufakatan jahat, RE, Oki dan Yulis yang membuat dokumen palsu. Mereka melakukan adopsi anak, tanpa melalui proses hukum yang berlaku.