Tak Tahan Di-bully Setiap Hari, Bocah 9 Tahun Minta Dibunuh Saja

Quaden dan ibunya
Sumber :
  • NITV

VIVA – Bullying menjadi masalah sosial yang belum bisa dikendalikan hingga saat ini. Hampir setiap hari seseorang menerima tindakan baik secara verbal atau fisik.

Paksa Anak Berkebutuhan Khusus Makan Daging Musang, Pelaku Mengaku Ingin Viral

Tindakan bullying tentu bisa memengaruhi korbannya. Bahkan tidak sedikit dari korban bullying berfikir hingga bertindak untuk bunuh diri, lantaran tidak tahan atas intimidasi yang mereka terima setiap harinya.

Hal ini juga dirasakan oleh anak lelaki berusia sembilan tahun dari Australia. Belum lama ini, Yarraka Bayles dari Brisbane mengambil video putranya, Quaden, yang menderita kelainan ukuran tubuhnya saat sedang menangis. 

Heboh Dedi Mulyadi Kerahkan 23 Pengacara Kawal Kasus Anak SD Korban Bullying di Subang Hingga Tewas

Dalam video itu, Quaden yang menerima bullying dari teman-temannya karena postur tubuhnya itu menangis dan meminta ibunya untuk membunuhnya karena dia tidak tahan lagi dengan para pengganggu.

Quaden juga mengatakan bagaimana dia tidak melakukan apa-apa sampai si pelaku bullying memanggilnya anak paling bodoh di kelas.

Pelaku Pencemaran Nama Baik IU Divonis 4 Bulan Penjara

“Aku hanya ingin mati sekarang! Saya ingin seseorang membunuh saya!" kata dia dalam video itu seperti dikutip dari laman World of Buzz. 

Bayangkan saja siksaan macam apa yang akan dilalui bocah ini setiap hari sehingga  dia berbicara seperti itu. Yarraka menjelaskan bagaimana ini terjadi hampir setiap hari, dan ini tidak hanya menyakiti putranya tetapi juga menyakiti mereka sebagai keluarga.  

Kesedihannya dapat dirasakan dengan jelas melalui video saat ia menceritakan bahwa ia harus terus mengawasinya karena sang putra berupaya untuk bunuh diri. Komentar dukungan dan cinta mengalir masuk setelah ibunya mengunggah video tersebut.

"Quaden aku sedih. Tetaplah tegar, tidak ada satupun yang berhak menerima perlakuan seperti itu," komentar salah seorang warganet.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo

Polres Garut Usut Kasus Bocah SD Diduga Korban Bullying Disodok Pakai Terong

Keluarga bocah perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) berinisial D (12), warga Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2025