Integrasi Pertagas ke PGN Ditargetkan Maret 2018
- VIVA.co.id/Dhana Kencana
VIVA – Dengan pembentukan induk usaha atau holding BUMN migas antara PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara, sejumlah anak usaha pun akan digabungkan. Salah satunya adalah PT Pertamina Gas yang akan diintegrasikan ke PT PGN.
"Integrasi Pertagas ke PGN targetnya Maret 2018," kata Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina Nicke Widyawati di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa 23 Januari 2018.
Ia mengatakan, struktur final sedang didesain. Termasuk nantinya siapa yang menjadi induk subholding sektor gas.
"Mengenai detailnya, siapa yang jadi induk subholding belum kami detailkan. Tapi yang pasti, dengan masuknya PGN ke Pertamina, subholding ini (gas) yang akan lahir duluan," ujar dia.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, mengatakan, dalam waktu dekat akan ada tim operasi dan transaksi pembentukan holding.
Tim ini akan mengimplementasikan pembentukan untuk mencapai tujuan pembentukan holding. "Termasuk total efisiensi. Yang kami kejar itu (tujuannya) efisiensi, dan leverage," ujarnya.
Sementara itu, mengenai skema integrasi atau penggabungan Pertagas ke PGN, ia menyebut saat ini masih dikaji. Namun, ditegaskannya, skema Pertagas masuk ke PGN bukan dengan cara dilebur.
"Peleburan, itu tidak mungkin, karena kalau peleburan itu hilang dua-duanya. Kalau penggabungan bisa, karena Pertagas masuk ke PGN. Kalau akuisisi, Pertagas menjadi anak perusahaan PGN. Semuanya sekarang dikaji," kata dia.
Dia juga ingin proses transaksi integrasi Pertagas ke PGN tidak mengacaukan cashflow perusahaan. "Tentunya sebagai perusahaan itu ingin meminimalkan dari penggunaan cashflow. Jadi bagaimana caranya dia mencari jalan supaya perubahan atau pengalihan ini menjadi tidak merugikan," ujarnya.