Beras Melimpah di Bojonegoro, Masihkah Perlu Impor?

Panen Raya di Bojonegoro.
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian Pertanian.

VIVA – Kabupaten Bojonegoro kini memasuki panen raya padi saat ini. Hal tersebut ditandai dengan panen 359 hektar lahan pertanian dari 1.783 hektar yang siap panen di wilayah Kanor, Baureno, Bojonegoro.

Zulkifli Hasan Ungkap Rencana Pemerintah Ingin Impor 1,5 Juta Ton Beras di Akhir 2024

Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari mengatakan, panen padi se Bojonegoro dimulai pada Desember yang lalu sekitar 4.973 hektar lahan, atau setara beras 17.484 ton. Panen itu diperkirakan akan terus terjadi hingga Maret nanti. 

Dengan perkiraan, pada Januari panen 8.227 hektare setara beras 28.924 ton gabah, Februari panen 35.779 hektar setara beras 125.789 ton dan nanti, dan Maret panen 25.694 hektar setara beras 90.333 ton.  

BPS Catat Impor Komoditas Pangan Meningkat, Indonesia Disuplai 3,05 Juta Ton Beras dari Thailand

“Ini Bojonegoro sudah masuk panen raya," ujar Akhmad dikutip dari keterangan resminya Senin 22 Januari 2018. 

Adapun hasilnya produktivitas rata-rata padi di sini 6,4 gabah kering giling (GKG) per hektare. Apabila dihitung kebutuhan konsumsi penduduk Bojonegoro 1,2 juta jiwa butuh 11.488 ton beras per bulan. 

Fakta di Balik Tuduhan Penggelembungan Harga Beras Impor dari Vietnam pada Perum Bulog

Untuk Januari sendiri diperkirakan terjadi surplus beras sebanyak 17.436 ton, Februari 114.301 ton dan Maret 78.845 ton beras. Karena itu impor dinilai tidak perlu dilakukan.

“Harga gabah panen turun sekitar Rp600 per kg. Jadi Tolak impor, ojo impor, di sini banyak beras,” tegasnya.

Sementara itu, data Kementerian Pertanian menyebutkan panen padi nasional pada Januari 2018 mencapai 854 ribu hektar dengan hasil 4,51 juta ton GKG setara 2,83 juta ton beras, surplus 329 ribu ton dibanding kebutuhaan konsumsi 2,5 juta ton.  

Selanjutnya pada Februari nanti, panen diperkirakan akan mencapai 1,63 juta hektar dengan produksi 8,67 juta ton GKG setara 5,43 juta ton beras dengan surplus 2,93 juta ton beras. Kemudian, Maret panen 2,25 juta hektar dengan produksi 8,8 juta ton GKG.

Fakta-fakta tersebut diungkap dalam kesempatan panen raya yang dihadiri berbagai pejabat daerah maupun pusat hari ini. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kesempatan itu juga menegaskan akan menyerap secara penuh beras petani. 

Pada 2018 Bulog ditargetkan menyerap 3,7 juta ton beras dan sesuai kesepakatan Rapat koordinasi, Januari hingga Juni 2018 Badan Urusan Logistik harus menyerap 2,2 juta ton beras petani. 

Dia juga menegaskan pihaknya telah mengalokasikan anggaran 2018 untuk Jawa Timur sebesar Rp1,7 triliun dan alokasi untuk Kabupaten Bojonegoro 20 ribu hektare kedelai, 6.990 ha jagung, 5.400 ha padi, 50 ha bawang merah, dan 206 unit alat mesin pertanian.

"Dengan demikian maka stock beras BULOG akhir Desember 2018 mencapai minimal 2,0 juta ton,” jelas Amran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya