Saham Wijaya Karya Melorot Setelah Beton LRT Roboh

Arus lalu lintas di lokasi robohnya beton konstruksi LRT di Pulogadung
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Ade Alfath

VIVA – Konstruksi Light Rail Transit (LRT) di Jalan Kayu Putih Raya, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Roboh dini hari tadi. Proyek Pemprov DKI Jakarta tersebut diketahui dikerjakan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengandeng PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Alfamidi Bukukan Laba Rp 467 Miliar di Kuartal III-2024, Simak Sumber Cuannya

Sebagai perusahaan publik, kejadian itu pun berdampak terhadap perdagangan saham WIKA hari ini. Pantauan VIVA berdasarkan pergerakan saham sesi I di situs Bursa Efek Indonesia, hingga pukul 12.00 siang ini, saham WIKA sempat anjlok dari Rp1.970 menjadi Rp1.925 per lembar saham. 

Namun beberapa saat kemudian, terjadi perbaikan pada saham WIKA. Perlahan-lahan saham BUMN konstruksi itu kembali menguat dan mencapai level Rp1.950 per lembar di akhir sesi I. Meskipun dibandingkan pembukaan pagi tadi masih tetap turun 1.02 persen. 

Turun 7,8 Persen, Adaro Energy Cetak Laba US$1,17 Miliar Kuartal III-2024

Tak hanya WIKA, saham anak perusahaannya pun PT Wijaya Karya Beton juga sempat mengalami penurunan dari Rp570 menjadi Rp555 per lembar saham. Penurunan itu pun tidak bertahan lama. Di akhir penutupan sesi pertama, emitem berkode saham WTON ini pun kembali ke level pembukaan pagi tadi. 

Seperti diketahui, lima orang pekerja dilaporkan menjadi korban luka-luka akibat jatuhnya beton proyek LRT itu. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Columbia, Jakarta Timur. Tiga orang korban sudah diizinkan untuk pulang, sementara itu sisanya masih menjalani pemeriksaan lanjutan di rumah sakit itu.

Produsen Susu Ultra hingga Teh Kotak Ini Cetak Laba Bersih Rp 893 M Kuartal III-2024, Turun 6 Persen

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Satya Heragandhi, mengatakan, pihaknya sedang menginvestigasi insiden ini. (one)

Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso

Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

miten manufaktur komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)membidik peluang pasar industri electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik pada tahun 2025 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024