Pengembang Ungkap Alasan Tergiur Proyek Rumah DP Nol Rupiah

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (tengah), meninjau maket rumah susun program DP nol rupiah.
Sumber :
  • Irwandi/VIVA.co.id

VIVA – Sebanyak 21 pengembang anggota Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta telah menandatangani kerja sama dengan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta guna mendukung Program DP nol rupiah. 

Teguh Setyabudi Rotasi Pejabat DKI, Kasatpol PP Jadi Wali Kota Jakpus

Ketua DPD REI DKI Jakarta Amran Nukman menegaskan, 21 pengembang di Jakarta ini adalah PT. Adhi Persada Property Tbk, PT. Agung Podomoro Land Tbk, PT. Alam Sutera Realty Tbk, PT. Ahimsa Persada Nusantara, Ciputra Group, dan Eureka Group.

Selanjutnya adalah Gapura Prima Group, PT. HK Realtindo, Intiland Group, Jakarta Propertindo, Lippo Group, PT. Metropolitan Land Tbk, MSH Group, PD. Pembangunan Sarana Jaya, dan Perumnas. Kemudian, PT. PP Property Tbk, PP Urban, Relife Property, Riyadh Group Indonesia, Sinarmas Group, PT. Waskita Karya Realty.

Pemprov Jakarta Bakal Kaji Wacana Kantin Sekolah Dipungut Pajak

"Kesepakatan ini adalah awal yang baik. Namun harus ditindaklanjuti lagi dengan kesepakatan teknis antara Pemprov DKI Jakarta dan pengembang yang anggota REI DKI Jakarta yang telah menyatakan mendukung,” ujar Amran dikutip dari keterangan resminya Jumat 19 Januari 2018.

Amran mengklaim, program ini merupakan terobosan baru Pemprov DKI Jakarta untuk mengembangkan sektor properti. Terlepas dari program ini ditujukan agar backlog perumahan di Jakarta bisa ditekan. 

Dinas Pertamanan Temukan Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin

“Jadi ini adalah kesempatan bagus untuk Pemprov DKI Jakarta, masyarakat dan juga para pelaku ekonomi. Jelas masyarakat sangat terbantu dengan program hunian DP Nol Rupiah ini,” tambahnya. 

Potensi pasar Rp108 triliun

Presiden Direktur Eureka Group Lukman Purnomosidi mengatakan pihaknya menyambut baik penandatanganan kerja sama ini. Karena akan berdampak signifikan terhadap perekonomian DKI Jakarta.

Menurutnya, ada kesempatan pasar yang besar karena ada demand sebanyak 300 ribu unit. Jika dirata-rata harga rumah susun Rp360 juta maka potensi pasarnya sekitar Rp108 triliun. 

"Belum lagi potensi ikutannya untuk hunian menengah dan komersial. Sehingga, total kapitalisasi pasar bisa sampai tiga kali lipatnya atau sekitar Rp300 triliun. Katakanlah akan terserap realistis selama 10 tahun maka per tahunnya ada Rp30 triliun,” terangnya.

Dengan potensi sebesar itu, jelas Lukman, maka laju ekonomi akan sangat signifikan karena sektor konstruksi dan juga 100 industri pendukungnya akan bergulir cepat. 

“Demikian juga penerimaan pajak-pajak dan retribusi akan tumbuh serta tentunya kenaikan penerimaan PAD DKI Jakarta,” ujarnya. 

Ketua Kehormatan DPP REI ini juga menambahkan komitmen pengembang yang akan mendukung sepenuhnya program-program pemerintah. 

“Sebagai pengembang yang banyak membangun di Jabodetabek kami akan dukung sepenuhnya pengentasan kebutuhan akan hunian di DKI Jakarta, dengan inovasi tanpa melanggar regulasi yang sudah ada,” tambahnya.  (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya