Hindari Hal Ini Jika Tak Mau Tagihan Kartu Kredit Membengkak

Kartu kredit.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Perkembangan teknologi disambut positif oleh semua masyarakat di dunia. Teknologi membuat segala sesuatunya berjalan dengan mulus dan mudah, terutama dalam hal bertransaksi.

Hadirnya kartu kredit membuat transaksi lebih mudah. Kita juga tidak perlu repot membawa uang tunai karena kartu kredit bisa meng-cover pengeluaran yang ada. Akan tetapi manfaat kartu kredit banyak disalahartikan.

Banyak orang yang menjadikan kartu kredit sebagai wadah untuk menumpuk utang. Alhasil, angka tagihan menggelembung dan kondisi finansial pun jadi tidak sehat.

Apa penyebab kartu kredit menggelembung? Yuk, cari tahu lewat ulasan di bawah ini, seperti dikutip dari Cermati.com, Rabu 17 Januari 2018.

1. Terlambat membayar tagihan

Sadar atau tidak, kita sering lupa memenuhi apa yang menjadi kewajiban kita. Salah satunya membayar tagihan kartu kredit. Pembayaran yang terlambat malah membuat tagihan menumpuk, bukan malah berkurang.

Agar terhindar dari utang, bayarlah cicilan kartu kredit tepat waktu. Buat catatan mengenai batas maksimal pembayaran kartu kredit. Kalau perlu, aktifkan pengingat di smartphone agar terhindar dari kata “lupa bayar”.

2. Kebutuhan vs Keinginan

Paylater Vs Kartu Kredit, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Banyak orang yang berpendapat kalau kebutuhan dan keinginan itu sama. Padahal, keduanya merupakan dua hal yang sangat berbeda. Kebutuhan menjadi prioritas utama manusia.

Sementara keinginan menjadi hal kedua untuk dipenuhi yang timbul karena hasrat untuk memiliki. Nah, ketika berbelanja, kita sering dihadapkan pada dua pilihan sulit.

Pinjaman Online Vs Kartu Kredit, Mana yang Lebih Pas di Kantong?

Kita sering kali gegabah dan tidak tahu mana kebutuhan dan mana keinginan. Inilah yang menjadi pemicu menumpuknya utang kartu kredit. Oleh karena itu, belanjalah sesuai kebutuhan.

Beli sesuatu yang benar-benar dibutuhkan. Agar lebih mudah, Anda bisa membuat daftar kebutuhan sebelum pergi berbelanja. Hal ini sangat membantu agar Anda terhindar dari sifat konsumtif.

Bank Permata Gandeng JCB Luncurkan Kartu Kredit Buat Pecinta Traveling

3. Gesek sana dan sini

Ingin belanja, tapi tidak punya uang? Kartu kredit menjadi solusinya. Kita sering menjadikan kartu kredit sebagai wadah untuk menumpuk utang kala kita tidak punya uang cash.

Kalau ini terus-menerus terjadi, wajar ya kalau angka tagihan kartu kredit menggelembung. Mulai dari sekarang, hindarilah kebiasaan gesek sana dan sini. Kalau Anda tidak punya uang cash, lebih baik tidak pergi berbelanja. Daripada utang menumpuk, pilih yang mana?

4. Harga barang yang terlalu mahal

Baik pria maupun wanita, keduanya sama-sama suka barang mahal. Banyak orang yang memakai barang mahal hanya karena gengsi. Demi barang mahal, ia rela menumpuk utang kartu kredit.

Kalau Anda pernah melakukannya, lebih baik segera hentikan sifat buruk ini secepatnya. Boleh beli barang mahal, tapi sesuaikan keadaan finansial. Jangan terlalu memaksakan diri untuk hidup glamor. Lebih baik hidup sederhana dan jauh dari lilitan utang.

5. Belanja hingga limit kartu kredit habis

Limit kartu kredit merupakan batas maksimum penggunaan kartu kredit. Saat sudah mencapai limit, kartu kredit tidak dapat digunakan lagi sebelum bulan berikutnya datang.

Setiap pengguna kartu kredit berhak menentukan limit kartu kredit miliknya. Semakin besar limit kartu kredit, biasanya keinginan untuk belanja juga semakin besar. Untuk itu, tetapkan limit kartu kredit sewajarnya.

Misalnya, Rp5 juta per bulan agar diri Anda terhindar dari keinginan untuk hidup konsumtif.

6. Kelabakan lihat barang diskon

Diskon hingga 90 persen sering kali menjebak Anda ketika berbelanja. Besarnya diskon yang ditawarkan membuat Anda kelabakan dan kehilangan kendali.

Alhasil, Anda tergiur untuk belanja ini dan itu. Padahal, semua barang yang dibeli bukanlah prioritas utama. Tapi karena harganya murah, Anda rela membelinya.

Mulai dari sekarang, pandailah mengontrol diri terutama saat melihat diskon. Manfaatkan diskon untuk barang-barang yang dibutuhkan saja. Sementara untuk barang yang tidak dibutuhkan, ada baiknya tidak usah dibeli walaupun diskonnya gila-gilaan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya