Pulang Liburan, Ruben Onsu Bawa Penyakit Baru

Ruben & Sarwendah
Sumber :
  • VIVA/Putri Nur Ifdah

VIVA – Pasca liburan di Jepang bersama sanak keluarga, Ruben Onsu dan Sarwendah Tan dirawat di salah satu rumah sakit daerah Menteng, Jakarta Pusat. Setelah dirawat intensif selama empat hari, akhirnya pada Sabtu 13 Januari 2018 kedua pasangan tersebut dibolehkan kembali pulang.

Asma bikin Resah

Sakit yang dialami oleh Ruben ternyata telah ia rasakan semenjak hari ketujuh saat berada di Kyoto, Jepang. Ia menceritakan bahwa ia sempat sakit selama satu hari saat itu. Hal itu disebabkan adanya perbedaan cuaca ekstrem serta jenis makanan yang berbeda membuat pola makan Ruben tidak teratur.

"Nasi Jepang kan kayak ager, lengket. Jadi, sambel terasi yang gue bawa enggak cocok, saos enggak cocok. Emang cocoknya bubuk cabe. Jadi makannya juga entaran deh. Terus larinya ke udon dan udon juga cuma bertahan tiga hari selebihnya udah, muntah," kata Ruben saat ditemui VIVA di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu 13 Januari 2018.

Kisah Anant Ambani, Crazy Rich India Turun Berat Badan 108 Kg dalam 18 Bulan!

Tanpa jeda istirahat, Ruben yang baru saja sampai di Indonesia langsung mengisi jadwalnya dengan bekerja. Hingga pada hari kedua ia merasa sesak napas lalu dilarikan ke rumah sakit.

Ruben menceritakan bahwa selama di rumah sakit, ia melakukan cek darah untuk mengetahui apa penyakitnya. Selain itu, ayah dari Thalia Putri Onsu tersebut mengatakan bahwa ia lupa bagaimana cara 'nyolong' napas, sehingga selama tiga hari terakhir ia pun belajar bernapas.

Diduga Sakit Asma, Jemaah Haji Asal Kabupaten Tangerang Meninggal Dunia

"Jadi gue dari kemarin belajar napas, kadang lupa gimana cara ‘nyolong’ napas. Jadi tiga hari ini belajar napas," tuturnya.

Usai melakukan pengecekan oleh dokter, ditemukan penyakit baru yang berada dalam tubuh Ruben, yaitu asma. Ia mengaku bahwa beberapa anggota keluarganya memiliki sakit asma, namun Ruben tidak pernah mengalami sesak napas hingga saat ia pulang dari Jepang.

Selain itu, dokter mendiagnosis bahwa pria kelahiran 1983 ini kekurangan protein, Ruben pun sempat terkejut mendengarnya. Hal ini lantaran tenaga yang dikeluarkan tidak sebanding dengan apa yang dibutuhkan oleh tubuh.

"Saya makan udah bener tapi enggak tepat waktu. Tapi ternyata bukan makanan yang bener gitu. Jadi ya balik lagi mulai tahu pola makan yang bener, jam-jamnya. Jadi istirahat di sini sudah total dan ditambah fisioterapi," Ruben menambahkan.

Ilustrasi paru-paru.

Skrining Paru-paru, Deteksi Dini untuk Selamatkan Nyawa

Faktor-faktor seperti polusi udara, kebiasaan merokok, dan penularan penyakit memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan paru-paru.

img_title
VIVA.co.id
3 Oktober 2024