Tahun Ini, ESDM Lelang Ulang Wilayah Kerja Migas Tak Laku
VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal melelang ulang wilayah kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi yang tak laku pada tahun-tahun sebelumnya. Adapun pengumuman lelang akan dilakukan pada Januari ini.
Hal itu disampaikan Plt Direktur Jenderal Migas, Ego Syahrial dalam acara Konferensi Pers Kinerja Akhir Tahun 2017 dan Outlook 2018 Subsektor Migas di ruang Sarulla Kementerian ESDM, Selasa 9 Januari 2018.
Syahrial menuturkan, WK migas yang tak laku dilelang terjadi sejak 2015 dan itu adalah yang terbesar saat itu. WK Migas yang tidak diminati mencapai angka 12 sampai 15 WK.
"Jadi kita combain dengan WK yang 2015 tidak diminati. Ada sekitar 12 atau 15 gitu. Begitu juga dengan WK yang tidak diminati lain, ini akan kita lelang ulang kembali. Ini (jumlahnya) di atas 20 WK," kata Syahrial.
Capaian pada 2017 sendiri, dari sebanyak 10 WK migas yang ditawarkan, terdapat sebanyak lima WK migas yang laku. Ini merupakan capaian yang positif dibanding 2016 dan 2015, di mana tak ada yang diminati sama sekali.
Dia pun mengungkapkan, pemerintah berupaya menciptakan iklim investasi hulu migas yang positif di tahun ini melalui insentif-insentif. Di antaranya, kegiatan eksplorasi migas yang dibebaskan dari pajak.
Ketentuan itu telah diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 tahun 2017 untuk kontrak Cost Recovery dan PP 53/2017 untuk kontrak Gross Split.
"Dua peraturan pemerintah yang kita keluarkan, dalam rangka meningkatkan iklim investasi dari sisi perpajakan," kata dia.
Sebagai informasi, berikut lima WK Migas yang diminati sepanjang 2017 oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS):
1. WK Andaman I diminati oleh Mudabala Petroleum.
2. WK Andaman II diminati oleh tiga perusahaan diantaranya, Repsol Exploracion SA, EMP Tbk, serta konsorsium Premiere Oil Far East Ltd, Mudabala Petroleum dan Kris Energy.
3. WK Merak-Lampung diminati oleh PT Tansri Madjid Energy.
4. WK Pekawai diminati oleh PT Saka Energi Indonesia.
5. WK West Yamdena diminati oleh PT Saka Energi Indonesia.