Girder Baja Lebih Aman dari Beton

Bantalan jalan Tol Depok - Antasari roboh. (@agusdidin)
Sumber :
  • @agusdidin

VIVA – Kecelakaan dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur di Tanah Air belakangan kerap terjadi. Baru-baru ini kecelakaan terjadi pada konstruksi pembangunan jalan tol Depok-Antasari di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Ditabrak Kapal Kargo, Jembatan Baltimore Amerika Serikat  Ambruk

Meski dalam kecelakaan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian itu menjadi pelajaran penting bagi pelaksana proyek dalam mengerjakan pemasangan girder atau balok penyangga jembatan.

Pengamat konstruksi, Hediyanto W Husaini, mengatakan, penggunaan girder beton yang marak terjadi di Tanah Air memang perlu menjadi perhatian serius saat ini. Sebab, berat dan ketidakstabilannya sering menjadi persoalan.

Robohnya Crane Girder di Muara Enim Telan 2 Korban Jiwa

Apalagi, lanjut dia, dalam pemasangannya, sebuah girder beton harus dipasang dengan kedisiplinan yang tinggi, khususnya bagi para operator alat berat yang mengangkat bentang beton tersebut.

"Girder beton itu langsing berdiri kaya huruf I, tidak stabil bentuknya. Dia harus diangkat oleh dua crane, sehingga harus seimbang dan operatornya harus hati-hati. Ini yang sering terjadi kegagalan," ujar Hediyanto kepada VIVA, Jumat 5 Januari 2018.

Crane Girder Roboh Hantam KA Babaranjang, Jadwal Kereta Api Terganggu

Mantan Dirjen Bina Marga ini pun menilai, dalam pemasangan girder beton, tekniknya bisa dikatakan paling sulit. Sebab, meski sudah terpasang, namun lantainya belum dicor, girder mudah jatuh dan patah bila tersenggol.

"Jadi sudah angkatnya susah, kesenggol juga gampang patah. Apalagi terkena gempa, dia akan bisa gelundung jadi sangat berisiko tinggi," tuturnya.

Untuk itu, ia menyarankan agar kejadian tersebut tidak terulang, ada beberapa konstruksi yang aman dan minim risiko. Cara itu adalah mengganti girder beton dengan girder baja.

Hediyanto mengungkapkan, girder dengan material baja memiliki berat yang lebih ringan 60 persen dibandingkan girder baja. Cara angkatnya pun bisa lebih mudah dan tidak perlu menggunakan crane yang banyak.

Selain itu, keunggulan dari girder baja tentunya tidak gampang patah, sehingga jika terjadi kegagalan bisa segera dievakuasi. Girder baja pun dipastikan lebih kuat, sehingga risiko biaya dipastikan lebih kecil.

"Proyek konstruksi itu untungnya cuma 5-7 persen, jadi dengan girder baja ini risiko biaya atau kerugian kecil. Ini juga lebih save pemasangannya dan ini akan terpasang di Tol Cikampek elevated dan Cibubur," ujarnya.

Ia menambahkan, belum familiarnya pemasangan girder baja di Tanah Air tentunya lebih disebabkan oleh mahalnya barang tersebut dibandingkan beton. Tapi, ke depannya jika miliki risiko kecil tentu perlu dipertimbangkan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya