Tak Dapat Pekerjaan Impian, Ini Dia Kesalahannya

Ilustrasi mencari kerja
Sumber :
  • Pixabay/ niekverlaan

VIVA – Banyak yang bilang cari kerja itu susahnya bukan main. Apakah benar begitu? Pastinya banyak yang mengalaminya. Ada juga yang santai-santai saja melamar kerja di perusahaan yang ia dambakan lalu diterima.

Dear Gen Z Ini Persiapan yang Sering Luput Untuk Mencari Kerja, Pentingnya Jejak Digital

Semua hal tentu dapat terjadi. Kesulitan dan kemudahan pasti dirasakan setiap manusia. Bagi yang kesulitan mencari pekerjaan, mungkin Anda telah melakukan kesalahan yang tidak disadari.

Bagi beberapa orang, mencari pekerjaan itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh usaha ekstra keras untuk menemukan perusahaan yang ingin menggunakan jasa Anda.

Gadis Ini Syok saat Melamar Kerja, Syarat Harus Seksi dan Mau Pakai Kostum Khusus

Bahkan, jumlah pencari kerja tahun lalu meningkat dan jumlahnya sampai 10 juta orang. Bayangkan saja betapa ketatnya persaingan dunia kerja saat ini. Kalau Anda sering gagal dalam melamar pekerjaan dan berulang kali mengalami penolakan, cobalah untuk duduk sejenak kemudian tarik napas panjang.

Mungkin ada kesalahan yang tidak Anda sadari. Berikut ini adalah kesalahan yang kerap terjadi, tapi Anda tidak menyadarinya seperti dikutip dari Cermati.com, Rabu 3 Januari 2018:

Dokter Tirta Buka-bukaan: Masih Melamar Pekerjaan Meski Sudah Jadi Bos

1. Betapa pentingnya portofolio, tapi tidak dipersiapkan

Portofolio adalah senjata utama bisa melaju masuk dan meyakinkan perusahaan bahwa hasil kerja Anda memuasnya. Contohnya ketika melamar posisi desainer grafis, sertakanlah portofolio yang telah Anda.

Portofolio digunakan untuk menguatkan kepercayaan perusahaan terhadap Anda. Dan ingat, portofolio bukan hanya untuk kerja saja. Seorang fresh graduate pun bisa melampirkan portofolio karya profesional mereka.

Jangan lupa untuk memberikan karya yang sesuai dengan posisi yang dilamar. Jangan sampai Anda mengirimkan portofolio yang sama sekali tidak berhubungan dengan posisi Anda.

Optimalkan juga portofolio yang Anda miliki dan kirimkanlah hasil karya terbaik agar Anda dapat dilihat lebih baik juga. Tentu saja pentingnya mengirimkan portofolio saat melamar kerja akan menambah peluang Anda diterima di perusahaan.

2. CV yang dikirim kurang istimewa

Saat ini para pencari kerja masih saja ada yang melampirkan CV atau resume yang terkesan kuno. Anda harus lebih kreatif dalam menerangkan pribadi, terutama kemampuan yang berkaitan dengan posisi yang Anda lamar.

Misalnya, menonjolkan juga aktivitas Anda atau keahlian Anda selama ini. Lampirkan juga bukti dokumentasi foto yang telah Anda lakukan. Tentunya semua harus tertata rapi.

Tinggalkanlah pola kuno di mana CV masih dibuat dua rangkap. Cobalah lebih kreatif dalam menyajikan informasi dalam CV.

3. Nama email yang norak

Fenomena ini memang telah lama booming di Indonesia. Namun, ketika masuk dunia kerja, Anda harus meninggalkan kebiasaan ini. Bisa juga alamat email Anda bikin HRD mengernyitkan dahi saat membacanya.

Ya, cobalah untuk meninggalkan kebiasaan masa remaja yang masih seperti itu. Ada baiknya Anda harus berubah. Alamat email profesional itu biasanya hanya berupa nama diri.

Contohnya, joko.santoso@gmail.com. Jika nama tersebut sudah ada yang pakai, tambahkan saja angka di belakangnya, misalnya joko.santoso1@gmail.com.

Intinya, Anda harus membuat alamat email yang jelas, mudah dibaca, dan tidak berlebihan. Jangan norak dalam membuat email, dan jangan bikin perusahaan tempat Anda melamar jadi ogah merekrut Anda.

4. Kirim ke banyak lamaran, tapi tak ada niat

Kalau Anda memang berniat untuk bekerja, lampirkanlah niat itu di email dan utarakan semuanya. Yang penting perusahaan bisa melihat niat Anda bekerja. Kecil kemungkinannya jika Anda mengirimkan email ke 1.000 perusahaan tanpa ada satu pun niat.

Bahkan, yang lebih parahnya lagi pada body email Anda hanya melampirkan kata-kata pendek yang sama sekali tidak menjelaskan apa pun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya