2017, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$13 Miliar

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyatakan hingga November 2017 neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus hingga US$ 13 miliar. Mendag menyatakan, ini capaian terbaik dalam 10 tahun terakhir.

“Suplus neraca perdagangan ini sudah mulai kita rasakan pada Juli 2016 lalu. Kondisi menempatkan Indonesia sebagai negara nomor 3 di G-20 pertumbuhan ekonomi tertinggi,” jelas Mendag usai meninjau pasar Pingit Kota Yogyakarta yang sudah direvitalisasi, Sabtu 30 Desember 2017.

Mendag mengakui di tengah pertumbuhan ekonomi yang tinggi memang sempat terjadi kelesuan perekonomian. Namun hal itu perlu dibandingkan dengan melihat buku-buku perusahaan yang sudah go-public.

Di mana secara keseluruhan, pendapatan perusahaan memang berkurang, namun tidak merugi. Alasan utamanya adanya ekspansi pasar oleh perusahaan.

Melihat kondisi seperti ini, Mendag mengajak semua masyarakat untuk tidak usah ragu melihat hasil survei dari lembaga internasional soal perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang bagus ini merupakan landasan kuat untuk mempercepat pembangunan di tahun-tahun mendatang.

“Terlebih lagi tahun depan kita memasuki tahun politik. Ini sangat menguntungkan. Karena akan banyak uang beredar di masyarakat, baik di semua kalangan,” katanya.

Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Indonesia per November 2017 mengalami penguatan 0,26 persen.

Nilai ekspor naik dari US$15,24 miliar menjadi US$15,28 miliar. Angka tersebut setara dengan Rp20,73 triliun (kurs USD1 = Rp13.573).  Sedangkan khusus komoditas migas mengalami sebesar 1,82 persen dari US$13,76 miliar ke US$14,01 miliar.

Hadapi Krisis Global, Ekonomi RI Harus Kurangi Ketergantungan pada AS

Industri pengolahan juga naik 4,39 persen. Dengan pertumbuhan nilai menjadi US$11,45 miliar. Dibanding periode yang sama tahun lalu, ekspor mengalami peningkatan 13,18 persen dari sebelumnya US$13,50 miliar.

Sedangkan total ekspor secara kumulatif Januari-November sebesar US$139,68 miliar atau lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu US$119,49 miliar. Saat ini tujuan ekspor Indonesia masih didominasi Tiongkok dengan nilai US$19,13 miliar, Amerika Serikat US$15,72 miliar dan Jepang US$9,47 miliar.

Sri Mulyani Beri Kabar Gembira pada Perekonomian Indonesia, Apa Itu?
Aburizal Bakrie

Aburizal Bakrie Sebut Dunia Usaha Sekarang Banyak Kepentingan Politik

Pendiri Yayasan Dana Darma Pancasila, Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical mengatakan dunia usaha pada masa sekarang banyak kepentingan politik yang membentuk keberhasi

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024