Trik Jitu Punya Rumah pada 2018 dengan Gaji Rp5 Juta
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA – Apakah membeli rumah menjadi salah satu resolusi Anda pada 2018 nanti? Bila iya, selamat mengejar resolusi Anda. Terpikir memiliki rumah sendiri mengindikasikan bahwa Anda hendak naik tingkat menjadi individu yang mapan dan mandiri.
Tapi, bagaimana membeli rumah bila gaji saat ini masih Rp5 juta per bulan? Cukupkah? Pertanyaan ini wajar bila kita melihat laju perkembangan harga rumah yang terus meroket.
Di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), kenaikan harga properti melaju kencang bak kuda pedati. Hari-hari ini kita akan sulit menemukan rumah dengan luas tanah, katakan sekitar 100 meter persegi, dengan harga di bawah Rp500 juta.
Terlebih bila lokasinya strategis, berdekatan dengan sarana transportasi publik, atau berada di wilayah yang tengah berkembang pesat. Harga rumah yang mahal ini menjadi salah satu faktor terbesar mengapa banyak orang akhirnya memilih menunda membeli rumah.
Akhirnya, banyak yang “terjebak” terus mengontrak, indekos atau menumpang tinggal di rumah orangtua atau mertua. Padahal, semakin lama menunda pembelian rumah, niscaya semakin sulit bagi Anda memiliki rumah.
Maka itu, walau kini mungkin Anda memiliki pendapatan yang masih terbatas, katakanlah Rp5 juta per bulan, Anda tetap bisa memiliki rumah sendiri.
Dengan perencanaan keuangan yang tepat, pendapatan yang terbatas bukanlah halangan bagi Anda untuk membeli rumah. Begini strateginya, seperti dikutip dari HaloMoney.co.id, Rabu 27 Desember 2017:
1. Hitung kemampuan finansial
Sulit membeli rumah dengan uang tunai, terlebih bila saat ini kemampuan keuangan Anda pas-pasan. Satu-satunya cara adalah memanfaatkan kredit pemilikan rumah (KPR). Bank biasanya meloloskan pengajuan KPR bila besar cicilan maksimal sepertiga dari penghasilan rutin Anda.
Misalkan, gaji Anda saat ini adalah Rp5 juta per bulan. Jadi, kemampuan cicilan bulanan Anda maksimal sebesar Rp1,5 juta per bulan. Jangan khawatir. Masih banyak tawaran rumah murah yang bisa Anda beli dengan cicilan di bawah Rp2 juta per bulan.
Sejak 2016 lalu, aturan uang muka pembelian rumah juga sudah dilonggarkan. Anda sudah bisa membeli rumah dengan uang muka hanya 15 persen. Banyak juga proyek perumahan yang ditawarkan dengan uang muka mulai 5 persen saja. Ada juga yang memberikan pilihan cicilan uang muka.
Akan tetapi, untuk lebih amannya, siapkan kebutuhan uang muka paling tidak 20 persen dari harga rumah yang Anda incar. Ingat, semakin besar uang muka pembelian rumah, beban cicilan akan lebih ringan. Begitu juga sebaliknya.
2. Buat perencanaan detail
Setelah mengetahui besar kemampuan cicilan Anda setiap bulan, saatnya fokus menyiapkan kebutuhan uang muka pembelian rumah. Mulailah berhitung. Ambil contoh, rumah yang Anda incar saat ini seharga Rp200 juta. Maka, besar kebutuhan uang muka KPR adalah 20 persen x Rp200 juta = Rp40 juta.
Uang sebesar itu bisa dapat Anda kumpulkan dengan menyisihkan 35 persen dari penghasilan bulanan sebesar Rp1,75 juta, selama 24 bulan.
Karena periode pengumpulan dana uang muka terbilang singkat, Anda tidak disarankan memutar uang di produk investasi. Anda bisa membuka tabungan rencana di bank. Produk itu memungkinkan Anda rutin menabung selama sekian bulan, sesuai kebutuhan Anda.
Cara lain mengumpulkan kebutuhan uang muka memadai dengan cara cepat adalah mencari pinjaman lunak atau tanpa bunga. Manfaatkan fasilitas pinjaman dari kantor, kerabat, atau keluarga. Memanfaatkan gesek tunai kartu kredit atau kredit tanpa agunan tidaklah disarankan karena kedua produk bank itu bunganya tinggi.
3. Cari rumah sesuai kemampuan
Semua orang pasti menginginkan bisa memiliki rumah dengan tanah yang luas, bangunan besar, lokasi strategis, dekat dengan fasilitas publik yang memadai. Ada banyak rumah seperti itu. Tapi harganya bisa dipastikan mahal.
Memiliki mimpi bertempat tinggal di rumah yang ideal, boleh-boleh saja. Tapi, lebih baik realistis saja. Carilah rumah dengan harga yang terjangkau dengan kemampuan kocek Anda saat ini.
Bila Anda memiliki KTP DKI Jakarta, Anda bisa mencoba mengajukan KPR untuk memiliki rusunami berkonsep Transport Oriented Development (TOD), yaitu apartemen yang berdiri satu lingkungan dengan stasiun KRL atau LRT. Misalnya, di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dan lain sebagainya.
4. Ketatkan ikat pinggang
Kini, setelah Anda sudah menentukan rumah yang akan dibeli dan menjalankan upaya pengumpulan dana pembelian, penyesuaian gaya hidup pun perlu ditempuh. Ibaratnya, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
Semakin banyak yang bisa Anda tabung, semakin cepat pula dana uang muka pembelian rumah terkumpul. Jalankan hidup hemat dan tekan dulu kebutuhan-kebutuhan tersier seperti hang out, wisata kuliner, makan di luar, belanja gadget, dan lain sebagainya.
Jalankan rencana keuangan dengan disiplin agar rumah incaran segera menjadi milik Anda. Jadi, Anda tetap bisa membeli rumah dengan gaji Rp5 juta. Selamat membeli rumah! (ase)