Sri Mulyani Beberkan Cara RI Ambil Untung dari Urbanisasi
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati membeberkan cara Indonesia mengambil untung besar dari urbanisasi yang akan terus terjadi. Dengan koordinasi yang baik antarKementerian/Lembaga dengan pemerintah daerah akan menjadikan urbanisasi sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju negara maju.Â
"Bagaimana mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari urbanisasi, satu, periode urbanisasi di agenda nasional harus ada koordinasi di antara KL (Kementerian/Lembaga) di bawah UU desentralisasi. Maka dari itu, kesatuan kebijakan antara pemerintah pusat dan pemda harus ditingkatkan," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa 19 Desember 2017.Â
Untuk itu, pemerintah saat ini harus menurunkan ketidaksetaraan antardaerah. Saat ini, Indonesia masih terkonsentrasi di pulau Jawa dan Sumatera. Di mana 60 persen populasi Indonesia masih berada di pulau tersebut. Kontribusi kedua pulau ini cukup besar bagi perekonomian.
"Pulau lain belum dibangun seperti Jawa, yaitu Kalimantan yang jumlah penduduknya juga kecil. Jadi ketidakseimbangan akan berpotensi membatasi ketidakmampuan urbanisasi," ujar dia.Â
Dia mengatakan, pemerintah telah mendorong peningkatan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) untuk belanja produktif demi meningkatkan program infrastruktur dan sosial. "Kami juga meningkatkan manajerial di pemda, contoh Banyuwangi contoh yang baik mengatur urbanisasi di Indonesia," kata dia.Â
Urbanisasi yang sekarang ini masih tergolong urbanisasi yang tidak berencana. Artinya masih menyebabkan krisis rumah, air bersih, lingkungan hidup, transportasi hingga kejahatan.
"Ini butuh kapasitas teknis dan keuangan pemda juga untuk memenuhi mandat memberi layanan publik bagi rakyat. Juga reform kebijakan untuk membuat ini lebih baik bagi sektor swasta untuk menanamkan infrastruktur," kata dia.Â
Ia mengatakan, pertumbuhan urbanisasi di Indonesia lebih tinggi ketimbang negara-negara lain, di mana setiap tahun pertumbuhannya mencapai angka 4,1 persen. Ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan China yang sebesar 3,8 persen dan India 3,1 persen.
"Kesimpulan saya, jika urban diatur dengan baik akan membawa keuntungan ekonomi sosial budaya. Dan keragaman dan kedekatan masyarakat satu sama lain bisa ciptakan inovasi dan perubahan kalau mau bertukar pikiran." (mus)