Bandara New Yogya Klaim Serap 25 Ribu Tenaga Kerja
VIVA – Keberadaan New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) yang akan mulai dibangun pada Januari 2018 akan mampu menampung sebanyak 25 juta penumpang pesawat pertahunnya dan membutuhkan kurang lebih 25 ribu tenaga kerja.
“Ketika beroperasi di 2019 nanti, dengan kapasitas awal penumpang 7,2 juta per tahun, diperkirakan dibutuhkan 7.200 tenaga kerja. Asumsi yang kita pakai satu juta penumpang membutuhkan 1.000 pekerja,” jelas Agus Pandu Purnama General Manager PT Angkasa Pura (AP) I, Jumat 15 Desember 2017.
Untuk itu, jika disiapkan menampung 25 juta penumpang per tahun, Pandu mengkalkulasikan kebutuhan pekerja nantinya dapat mencapai 25.000 orang pada tahun-tahun mendatang.
Sesuai dengan kesepakatan dengan Pemkab Kulon Progo, AP I memberikan prioritas pada warga terdampak untuk bisa bekerja di NYIA. Saat ini sudah 80 warga dari Kecamatan Glagah dan Temon yang lolos seleksi tenaga pengamanan.
“Kami juga terus melakukan pelatihan kepada warga terdampak lainnya, agar ketika nanti bandara beroperasi mereka mampu bersaing dan tidak hanya menjadi penonton,” jelasnya.
Pandu memastikan keberadaan NYIA sangat penting. Mengingat saat ini bandara Adisutjipto Yogyakarta sudah tidak memenuhi kelayakan untuk melayani 7,2 juta penumpang per tahun. Saat ini kapasitas bandara hanya 1,3 juta penumpang per tahun.
“Untuk menambah kapasitas baik di terminal penumpang maupun landasan sudah tidak mungkin karena sempitnya lahan yang tersedia. Kulon Progo akan mudah di akses bagi masyarakat sisi selatan Jawa. Ke depan, NYIA juga akan menjadi bandara yang melayani penerbangan haji langsung ke Arab Saudi,” jelasnya.
Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Pemkab Kulon Progo Triyono menjelaskan saat ini warga terdampak bandara sudah mendapatkan 73 jenis pelatihan.
“Bahkan saat ini beberapa warga sudah nyaman dengan profesinya yang baru sebagai wirausaha setelah sebelumnya menjadi petani,” katanya.
Triyono memastikan Pemkab Kulon Progo akan terus melakukan pendampingan dan pemberian latihan kepada warga terdampak untuk nantinya ikut berpartisipasi saat bandara beroperasi. Pemkab juga akan melakukan pengawasan terhadap kesepakatan yang sudah dijalin dengan AP I terkait penerimaan tenaga kerja.