Survei: Hidup di Singapura Tak Lagi Mahal

Singapura.
Sumber :
  • Pixabay/Sasint

VIVA – Hidup di Singapura kini tak lagi mahal bagi ekspatriat. Berdasarkan survei biaya hidup terbaru yang dirilis Employment Conditions Abroad (ECA) Internasional, Singapura tak lagi masuk 10 besar lokasi termahal untuk hidup bagi ekspatriat. 

Komunitas Ekspatriat Meriahkan Karnaval Budaya Hari Jadi ke-74 Kabupaten Bekasi

Dilansir dari Business Insider, Rabu 13 Desember 2017, survei yang dilakukan dua kali dalam setahun itu menjadi salah satu patokan bagi perusahaan multinasional untuk menghitung biaya hidup, hingga daya beli karyawannya saat bekerja di luar negeri. 

Singapura masih di urutan ke-21 dari sekitar 260 kota yang di dunia. Peringkat ini merupakan yang terendah sejak 2014. 

Tumbuh 5,11 Persen, Ekonomi RI Kuartal I-2024 Lebih Tinggi Dibanding Negara-negara Ini

"Singapura tergelincir karena dolar Singapura lebih lemah daripada beberapa mata uang lain termasuk Shekel Israel dan Krone Norwegia serta Denmark," ujar Direktur Regional Asia ECA Internasional Lee Xiange. 

Dalam survei tersebut, kota-kota di Asia mendominasi daftar 50 kota termahal di dunia. Benua ini juga menampung beberapa kota paling murah untuk hidup ekspatriat. 

5 Negara dengan Ekspatriat Cina Terbanyak, Indonesia Jumlahnya Segini

Tokyo tetap menjadi lokasi yang paling mahal di kawasan Asia Pasifik. Sedangkan, hanya empat kota Uni Eropa dan tiga kota di Amerika yang berhasil masuk dalam daftar top 50 global.

"Hong Kong sekarang memiliki biaya hidup tertinggi kedua di Asia Pasifik. Naik Posisi kelima tahun ini."

Survei ini dilakukan dengan menghitung biaya sekeranjang barang dan jasa sehari-hari yang biasanya dibeli. Tidak tidak termasuk biaya akomodasi, sewa atau utilitas. (mus)

Kebutuhan bahan pokok dan sayur mayur yang dijual di pasar tradisional di Bali. (foto ilustrasi)

Biaya Hidup Makin Mahal Setelah PPN Naik 12 Persen, Ikuti 5 Cara Ini agar Tetap Survive!

PPN jadi 12 persen dilakukan guna meningkatkan penerimaan negara, tetapi diprediksi membawa dampak negatif bagi perekonomian, salah satunya biaya hidup yang makin mahal.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024