Cara Pengembang Ini Bantu Atasi Macet Jakarta
- Istimewa
VIVA – Pengembang hunian terintegrasi dan siap huni Signature Park Grande mengaktifkan alternatif akses jalan Dewi Sartika bagi penghuninya menuju, atau meninggalkan Jakarta. Alternatif akses ini dimaksudkan untuk membantu penghuni mengurangi dampak kemacetan dari pembangunan infrastruktur sepanjang jalan MT Haryono.
Direktur Marketing Pikko Group, Sicilia Alexander Setiawan, dalam keterangannya yang diterima, Selasa 12 Desember 2017, mengaku kendala sementara yang dialami kawasan Cawang - MT Haryono adalah kemacetan atas pembangunan infrastrukur yang dilakukan secara serentak. Dampaknya, saat jam sibuk (kerja) tertentu, bisa berjam-jam untuk melintas menuju Pancoran.
Selain proyek LRT, Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengerjakan proyek underpass Mampang Prapatan-Kuningan dan pembangunan flyover Pancoran. Titik-titik lokasi pembangunan itu menyebabkan kemacetan di persimpangan Cawang dan Jalan MT Haryono.
“Melihat kondisi ini, pengembang mengambil inisiatif untuk membantu penghuni kawasan terpadu Signature Park Grande, dengan memberikan alternatif akses melalui Jalan Dewi Sartika menuju atau meninggalkan Jakarta. Alternatif akses ini untuk membantu para penghuni yang selama ini mengakses (in-out) arah MT Haryono,” ujarnya.
Persimpangan Cawang - MT Haryono, lanjut Sicil, merupakan junction-nya Kota Jakarta bagi arus kendaraan dan penglaju dari Bogor, Cibubur, dan Bekasi, untuk menuju pusat kota Jakarta sekitarnya. Posisinya sangat strategis dan merupakan titik temu Jabodatebek, terkait penerapan sistem transit oriented development (TOD).
“Lokasi Signature Park Grande yang berada di posisi sudut (hook) Jalan Dewi Sartika - MT Haryono, kian memudahkan mobilitas penghuni beraktivitas. Melalui akses Jalan Dewi Sartika, misalnya penghuni dapat menghindari penumpukan kendaraan di jalan utama MT Haryono menuju persimpangan Otista, Tebet, Pramuka, dan Jakarta sekitarnya," katanya.
Signature Park Grande dikembangkan KSO Pikko Group dan PT Pelaksana Jaya Mulia, serta menggandeng Pulau Intan sebagai kontraktor utama pembangunan dua menara apartemen The Light (19 lantai) dan Green Signature (20 lantai) dalam kawasan hunian terpadu di lahan sekitar 4,3 hektare.
Tiap menara memiliki tiga tipe unit kamar, lanjut Sicil serta bersertifikat strata title. Dipasarkan dengan harga kompetitif mulai Rp900 jutaan hingga Rp1,6 miliaran. Office building satu lantai berukuran 70-90 meter persegi, dipasarkan mulai Rp3,3 - Rp6,7 milliar.
“Dengan harga tersebut selama Desember 2017, konsumen dapat memiliki unit fully furnished dengan bunga KPA hanya 4,1 persen, bebas biaya admin dan provisi, serta uang muka hanya 10 persen yang dapat diangsur Rp6 jutaan per bulan sesuai dengan komposisi unitnya,” ujar Sicil.
Kedua menara hunian dilengkapi lansekap hijau, taman bunga, serta fasilitas berkelas, seperti taman air mini, kolam renang dewasa dan anak, arena bermain, lounge, jacuzzi, altar maupun ruang multifungsi.
“Selain dapat tinggal dengan nyaman, bersantai bersama keluarga, atau menjamu relasi dan berbisnis, para penghuni dapat memenuhi berbagai macam kebutuhannya dari pusat komersial dan bisnis seperti restoran alfresco, lifestyle center sesuai konsep one stop living yang dikembangkan,” ucap Sicil.
Untuk pusat bisnis, komersial dan pusat lifestyle tiga lantai, sudah habis terjual serta telah dihuni. Namun, peluang mendapat unit sewa, masih terbuka melalui Manajemen Rental Profesional yang disiapkan untuk dapat memenuhi ceruk pasar 2.600 unit apartemen atau sekitar 5.200 penghuni dengan asumsi dua penghuni per unit.
Saat ini, proses serah terima kedua menara sedang berlangsung dan sebagian telah ditempati. Termasuk, beberapa usaha konstruksi pembangunan telah menjalankan aktivitasnya dari SPG dan beberapa pihak perbankan telah mengajukan kerja sama usaha.
Artinya, jika anda ingin segera pindah ke hunian vertikal yang baru di pusat kota dan terlepas dari rasa takut jika pengembang terlambat membangun huniannya, Signature Park Grande merupakan pilihannya karena siap huni.
Ke depan, dengan rampungnya pembangunan infrastruktur (TOD) tersebut potensi ekonomi kawasan bisnis baru (CBD) ini dipastikan bertumbuh. “Penghuni tidak hanya diuntungkan dari kenaikan harga lahan dan properti maupun sewanya yang bergerak naik, namun juga mendukung gaya hidup praktis dan modern kaum milenials,” ucap Sicil.
Jika Transjakarta Koridor 9 terintegrasi dengan KRL Jabodetabek, Tol Dalam Kota MT Haryono-Gatot Subroto terintegrasi dengan Tol Cikampek dan Tol JORR, ini merupakan rute terpanjang melintasi lima kotamadya di Jakarta (Pusat, Utara, Barat, Selatan, dan Timur) hingga Bandung.
Dengan akses yang tersedia, lanjut Sicil, Signature Park Grande merupakan solusi paling ekonomis bagi mereka yang selama ini bekerja di Jakarta, tetapi tinggal di sekitar bodetabek. Pada Jumat malam hingga Minggu mereka dapat kembali ke rumahnya dan hari Senin sampai Jumat dapat menempati apartemennya, atau sebaliknya.