Enam Tipe Karyawan yang Pantas Dipecat
- flickr
VIVA – Ada berbagai cara bagi para atasan untuk berhentikan karyawannya secara elegan. Cara itu tentunya dilakukan dengan tidak sengaja, hanya karena Anda marah atau emosi melihat karyawan membuat satu kesalahan.
Cara itu bisa dilakukan para atasan dengan berkonsultasi kepada bagian Sumber Daya Manusia atau HRD. Selain itu, para atasan juga bisa berkonsultasi mendapatkan nasihat hukum sebelum bertindak.
Dikutip dari Business Insider, Senin 11 Desember 2017, dalam mengelola perilaku atasan agar tidak kekanak-kanakan ketika berhadapan dalam pekerjaan, atasan perlu mengetahui jenis-jenis pekerjanya.
Upaya itu, penting dilakukan untuk mengetahui sifat karyawannya yang tidak boleh ditolerir di dalam aturan organisasi. Adapun sifat-sifat yang tidak bisa ditolerir tersebut antara lain:
1. Melanggar kebijakan
Ketika seorang karyawan bertindak dengan cara yang jelas-jelas melanggar kebijakan perusahaan secara tertulis, saat itulah tepat untuk melepasnya.
Perilaku itu juga tergantung pada kebijakan perusahaan Anda, namun mungkin mencakup berbagi informasi eksklusif, terlibat dalam praktik diskriminasi, intimidasi, atau pelecehan seksual.
2. Tidak dapat diandalkan
Contoh karyawan inilah yang secara jelas telah meremehkan waktu kerja, dan melanggar kepercayaan manajer mereka.
3. Memberontak
Jika seorang karyawan dengan terang-terangan mencoba menumbangkan manajemen senior dengan mengumpulkan karyawan lain, itu jelas menjadi alasan pemecatan.
4. Tidak kompeten
Definisi tidak kompeten bervariasi berdasarkan peran yang dipenuhi karyawan. Jadi Anda harus menggunakan penilaian Anda.
Perhatikan bahwa deskripsi ini tidak mengacu pada kesalahan satu kali atau kesalahan dengan niat baik, tapi ini tentang pola perilaku yang menunjukkan bahwa mereka tidak cocok untuk pekerjaan itu.
5. Berulang kali absen
Ini karena tidak bisa mempercayai karyawan Anda. Jika Anda bahkan tidak dapat mengandalkan mereka untuk bekerja, Anda mungkin tidak dapat mengandalkan mereka untuk menyerahkan pekerjaan yang solid.
6. Antagonis
Inilah karyawan yang suka memicu dan menang argumen tanpa alasan yang jelas. Misalnya, mereka mungkin akan berjalan ke meja rekan kerja dan memulai percakapan politik, hanya untuk mengacak-acak.