Industri Kreatif Bakal Serap 16,7 Juta Pekerja baru di 2018

Ilustrasi industri kreatif.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Badan Ekonomi Kreatif memprediksikan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) industri kreatif tahun depan bisa mencapai 6.25 persen. Pertumbuhan sebesar ini akan mampu menyerap tenaga kerja hingga 16,70 juta orang. 

Di Hadapan Gibran, Menaker Beberkan Terobosan Menekan Angka Pengangguran

Salah satu sektor industri kreatif yang potensinya sangat besar adalah arsitektur. Bekraf memasukkan arsitektur sebagai salah satu sub sektor yang layak untuk dikelola secara lebih serius.
 
Namun, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santoso Sungkari mengatakan, sektor ini memiliki tantangan. Salah satunya adalah kurangnya jumlah arsitek di Indonesia.
 
“Berdasarkan data Ikatan Arsitek Indonesia, dari 250 juta penduduk, hanya 15 ribu orang yang berprofesi sebagai arsitek. Selain itu, tantangan lainnya adalah pengembang besar lebih banyak menggunakan arsitek asing daripada arsitek lokal,” ujar Hari dikutip dari keterangan resminya, Senin, 11 Desember 2017.
 
Menurut pendiri Velospace & Co Verik Angerik, kebutuhan akan jasa arsitek dan desain interior saat ini mulai meningkat. Seiring dengan bertumbuhnya permintaan residensial high-end, perkantoran, perhotelan, hingga ritel atau ruang usaha.
 
“Secara umum, permintaan produk turunan properti lainnya juga memengaruhi pertumbuhan permintaan jasa industri kreatif seperti arsitektur dan interior. Ini yang kami rasakan sejak dua tahun terakhir.”
 
Meski pemain subsektor ini cukup banyak yang merupakan pemain asing. Namun dia menegaskan bahwa secara kualitas arsitek dan desainer lokal tidak kalah dengan penyedia jasa dari luar.
 
“Kita memiliki daya saing yang cukup tinggi. Soal kreativitas, Indonesia punya banyak talent-talent di industri kreatif. Dan tahun 2018 ini bisa menjadi momentum untuk kita para pemain sub sektor ini untuk semakin solid,” tambahnya.