5 Tahun Lagi, T-Cash Targetkan 100 Juta Pengguna
- VIVA.co.id/Siti Sarifah Alia
VIVA – Usai menempati kantor terpisah dari Telkomsel dan menjadi strategic business unit, T-cash semakin percaya diri dengan perkembangannya ke depan.
Bahkan, dalam lima tahun ke depan, mereka menargetkan penambahan pengguna sampai 100 juta. Dikatakan CEO of T-cash, Danu Wicaksana, meski menjadi strategic business unit tapi ke depan tetap ada rencana untuk menjadikan Tcash sebagai independent business unit.
Tahun ini saja, pengguna T-cash sudah mencapai 10 juta pengguna. Dari angka itu sebanyak 30-40 persennya adalah pengguna aktif. Transaksi yang dilakukan oleh total pengguna itu pun mencapai 60 juta kali setiap tahunnya.
"Transaksi terbanyak itu ada pada airtime atau pembelian pulsa. Transaksi terbanyak kedua adalah offline payment, karena merchant kita sampai 40 ribu. Online payment juga banyak, karena enggak cuma transaksi ecommerce di sini, tetapi juga ada billing dan pembayaran zakat," kata Danu ditemui di kantor T-cash di Energy Building, Jakarta, Selasa 5 Desember 2017.
Danu mengaku saat ini, brand Tcash memiliki awareness yang tinggi, namun edukasinya yang masih kurang. Ini yang menjadi tantangan untuk membuat orang menggunakan Tcash dan melakukan transaksi.
"Dulu kita nge-push di merchant, tetapi kita enggak bisa andalkan itu. Makanya, karena kita di balik Telkomsel, perusahaan besar dengan cakupan luas dan pelanggan yang banyak, kita coba pakai apa yang kita punya, yakni pulsa. Jadi, use case yang kita gunakan adalah pembelian pulsa. Juga, karena airtime transaction kita juga tinggi," kata Danu.
Data yang dimiliki Danu, saat ini orang memang mengenal Tcash sebagai bentuk pembayaran mengguna sticker.
Namun, sejatinya ada beberapa user interface yang digunakan, tak hanya sticker tapi juga seperti mobile apps, USSD dan web checkout. Yang mengejutkan, dari semua interface tersebut, yang paling banyak digunakan adalah USSD browser.
Bersih-bersih pelanggan
Danu mengakui juga jika sejatinya jumlah pelanggan Tcash sempat menembus angka 12 jutaan. Namun awal tahun ini mereka melakukan aksi bersih-bersih pelanggan hingga tercapailah angka total sejumlah itu.
"Dari angka itu banyak yang churn. Kita tak mau angkanya besar tapi nomornya enggak aktif semua. Makanya, kita cleansing sampai di bawah lima juta sejak awal tahun ini," papar Danu.
Walhasil, pelanggan pun bertambah menjadi 10 juta, hampir mendekati angka sebelumnya. Dari angka itu didapati rata-rata pengguna melakukan transaksi sekitar Rp100 ribu-Rp150 ribu per bulan. Rata-rata melakukan pembelian pulsa.
Sayangnya, Danu masih pesimistis jika Tcash bisa berubah menjadi layanan perbankan dan membuat semua orang bisa unbanked. Sebab, Telkomsel dan Tcash belum memiliki lisensi perbankan.
"Jadi, ada beberapa transaksi yang harus bekerja sama dengan bank," katanya. Namun ke depan, kemungkinan pada Maret 2018, semua pelanggan operator akan bisa menggunakan Tcash.
Ini memungkinkan pelanggan operator lain untuk bisa menjadi pengguna Tcash, tak hanya pelanggan Telkomsel.