Kerugian Akibat Macet Bisa Biayai Tiga Proyek LRT
VIVA – Kerugian akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta dan sekitarnya dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2017 ini, menurut perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kerugian khusus di DKI Jakarta saja mencapai Rp67,5 triliun. Sementara kerugian jika ditotal dengan seluruh Jabodetabek, jumlahnya mencapai Rp100 triliun per tahun.
Hal tersebut jelas sangat disayangkan. Mengingat berdasarkan data VIVA, kerugian itu sama dengan lebih dari tiga kali lipat anggaran proyek Light Rail Transit (LRT) di Jabodebek yang sedang digarap pemerintah saat ini. Anggaran LRT diketahui sebesar Rp31 triliun.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Bambang Prihartono mengungkapkan, permasalahan transportasi Jabodetabek saat ini terjadi karena sejumlah kondisi. Yaitu, tingkat kemacetan yang sangat tinggi dimana rasio volume kendaraan dibanding kapasitas jalan sudah mendekati satu.
"Atau dengan kata lain sudah macet dan perlu penanganan," ujar Bambang di Jakarta, Minggu, 3 Desember 2017.
Menurut Bambang, jumlah kendaraan pribadi khususnya sepeda motor di jalan makin dominan, sementara peran angkutan umum masih rendah. Saat ini penggunaan angkutan umum di Jakarta baru 19.8 persen dan di Bodetabek baru 20 persen.
"Modal share dari total pergerakan Jabodetabek didominasi oleh sepeda motor yakni sebesar 75 persen, kendaraan pribadi sebesar 23 persen dan 2 persen oleh kendaraan angkutan umum. Hal ini tentu berdampak pada perekonomian dan lingkungan," tuturnya. (ase)