Bandara Lombok Kembali Ditutup, 72 Penerbangan Dibatalkan

Ratusan calon penumpang pesawat saat tertahan di Bandara Lombok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA – Bandara Internasional Lombok, Praya siang ini kembali ditutup, karena diselimuti abu vulkanik. Sebanyak 72 penerbangan diketahui dari dan menuju Lombok dibatalkan. 

Bos InJourney Airports 'Curhat' Kendala di Industri Aviasi

Sebagai informasi, penutupan tersebut dilakukan menyusul diterbitkannya Notice to Airmen (NOTAM) nomor B9033/17 oleh Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI), atau AirNav. Bandara mulai ditutup 10.37 WITA hingga pukul 24.00 WITA.

Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono mengungkapkan, sebaran debu vulkanik terpantau mengarah ke arah tenggara menyebar dengan kecepatan 10 knots pada ketinggian dari permukaan sampai dengan flight level 21 ribu kaki. 

Kemnaker Apresiasi Kerja Sama Industri Penerbangan Indonesia-Tiongkok

Karena itu, sejumlah penerbangan terpaksa harus ditunda. “Data yang kami terima ada sebanyak 72 penerbangan dari enam jalur penerbangan domestik dan dua jalur penerbangan internasional dari dan menuju Lombok yang terkena dampak dari penutupan bandara ini,” papar Wisnu dikutip dari keterangan resminya, Kamis 30 November 2017.  

Adapun pembatalan penerbangan terdiri dari 34 keberangkatan dan 37 kedatangan. Dengan rincian Garuda Indonesia (11 keberangkatan dan 11 kedatangan), Lion Air (10 keberangkatan dan 12 kedatangan), Batik Air (empat keberangkatan dan empat kedatangan), Citilink (tiga keberangkatan dan tiga kedatangan), Wings Air (empat keberangkatan dan lima penerbangan), dan Air Asia (dua keberangkatan dan dua kedatangan).

Menhub Optimistis Industri Penerbangan Segera Bangkit

Selain itu, sebanyak dua penerbangan menuju Lombok harus kembali ke bandara asal mengalami Return to Base (RTB) ke Jakarta, yaitu Lion 656 dan Batik Air 6506. 

“Pemanduan lalu lintas penerbangan dilakukan sesuai SOP (standard operation procedure) yang berlaku dan menghindari area terdampak debu vulkanik sesuai dengan contingency plan yang telah kami susun,” tambahnya.

Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja

INACA Ungkap Industri Penerbangan Sedang Tidak Baik-baik Saja

INACA mengungkapkan industri penerbangan Indonesia tengah menghadapi banyak tekanan baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga kondisinya tidak sedang baik-baik saja.

img_title
VIVA.co.id
18 Oktober 2024