Tahun Depan Pemerintah Bagi-bagi Rp2 Juta ke Orang Miskin
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA – Pemerintah memastikan pada tahun depan jumlah peserta bantuan sosial Program Keluarga Harapan atau PKH bertambah dari enam juta keluarga menjadi 10 juta keluarga penerima.
Deputi Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Pungky Sumadi, mengatakan selain jumlah penerima PKH bertambah, pemerintah juga menambah beberapa komponen baru.
Menurut dia, komponen tersebut adalah bantuan untuk lansia atau lanjut usia seperti bantuan uang yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan memastikan lansia tersebut menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS).
"Jadi nanti pesertanya tambah dari enam juta menjadi 10 juta, dan ada penggabungan program lansia telantar dimasukkan dalam PKH," ujar Pungki saat dihubungi VIVA.
Ia menambahkan, dalam program PKH tahun depan pemerintah juga menambahkan komponen bantuan uang bagi para penyandang cacat. Harapannya, bantuan uang tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Adapun untuk bantuan uang yang diberikan tahun depan, Pungki memastikan jumlahnya naik bila dalam keluarga PKH terdapat lansia dan penyandang cacat. Nilainya dari Rp1,89 juta per tahun menjadi sebesar Rp2 juta per tahun.
"Kalau ada komponen lansia dan penyandang cacatnya maka setiap keluarga PKH bisa mendapat bantuan sekitar Rp2 juta per tahun," ujarnya.
Baca juga: Cara Ampuh Ini Diklaim Bappenas Kurangi Kemiskinan di RI
Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Vivi Yulaswati menambahkan PKH tahun depan juga dipastikan memasukkan sejumlah komponen subsidi baru.
Komponen tersebut, lanjut Vivi, adalah subsidi pemerintah pada masyarakat pengguna listrik golongan 450 Volt Ampere (VA) dan subsidi langsung pada pengguna gas elpiji melon 3 kilogram.
Perlu diketahui, sejumlah program yang dikeluarkan oleh Pemerintah Jokowi-JK terhadap masyarakat miskin tak lepas dari upaya mengurangi angka kemiskinan yang hingga Maret 2017 masih mencapai 10,64 persen.
Dengan program tersebut, diharapkan angka kemiskinan 2018 yang ditargetkan sebesar 9,5 persen hingga 10 persen bisa tercapai. Selain itu, angka ketimpangan pendapatan di Indonesia bisa menurun ke level terendah. (ase)