Riset: Generasi Milenial Kurang Beruntung Soal Keuangan
- REUTERS/Nacho Doce
VIVA – Generasi milenial dianggap sebagai generasi yang kurang beruntung. Sebab, kondisi pasar yang buruk dialami oleh milenial di awal masa dewasa mereka saat ini. Kemungkinan besar akan membatasi peluang milenial untuk meningkatkan kekayaan mereka.
Dikutip dari riset kekayaan global Credit Suisse, Jumat 24 November 2017, generasi ini tidak hanya terpukul oleh kerugian modal akibat krisis keuangan global, namun juga menghadapi langsung masalah pengangguran yang timbul setelah krisis.
Kemudian, milenial juga mengalami meningkatnya ketidaksetaraan pendapatan serta harga properti yang meningkat dan peraturan hipotik yang lebih ketat. Bahkan di beberapa negara, kenaikan utang mahasiswa yang cukup besar.
Riset tersebut juga mengungkapkan bahwa milenial cenderung mendapatkan akses yang lebih sedikit ke dana pensiun daripada para pendahulunya. Hal itu jelas merugikan keuangan mereka di masa depan.
Dampak kekayaan dari krisis keuangan global dan isu-isu lain yang dihadapi oleh milenial ditunjukkan oleh, misalnya, fakta data terbaru AS yang menunjukkan kekayaan rata-rata orang berusia 30-39 US$72.400 pada 2017. Angka tersebut 46 persen di bawah kekayaan pada usia yang sama dengan mereka yang pada 2017 berusia 40-49 US$134.800.
Data ini jelas mengisyaratkan, milenial berada di posisi awal yang tidak menguntungkan membuat mereka lebih berhati-hati terhadap utang daripada gerenasi sebelumnya. Rasio utang terhadap pendapatan mereka dimulai lebih tinggi daripada kelompok sebelumnya, sebelum menurun karena mereka tampaknya menjadi lebih berhati-hati setelah krisis.
Sebagian milenial telah menjadi makmur meskipun menghadapi kesulitan, seperti tercermin dalam gambaran lebih positif yang diperlihatkan milenial di Tiongkok dan juga sejumlah pasar negara berkembang lainnya. Meskipun jumlahnya masih sangat kecil.
Akan tetapi, prospek global secara keseluruhan untuk milenial adalah mereka tidak hanya akan mengalami tantangan yang lebih besar dalam membangun kekayaan mereka di masa depan. Namun juga akan terus menghadapi ketidaksetaraan kekayaan yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya. (ase)