Orang Superkaya akan Semakin Banyak di Indonesia

VIVA – Credit Suisse Research Institute mempublikasikan data Global Wealth Report 2017 terbarunya. Dalam laporan tersebut diungkapkan bahwa kekayaan global meningkat sebesar 30 persen sejak krisis keuangan global dimulai 10 tahun lalu.

Sementara itu, dalam 12 bulan terakhir sampai pertengahan 2017, kekayaan global tumbuh lebih cepat dibandingkan beberapa tahun terakhir. Dengan rata-rata kekayaan per orang dewasa mencapai rekor tertinggi.

Dikutip Kamis, 23 November 2017, dari Global Wealth Report edisi kedelapan, total kekayaan global naik mencapai 6,4 persen, atau US$16,7 triliun menjadi US$280 triliun sejak awal sampai pertengahan 2017. Kenaikan jumlah kekayaan global ini tercepat sejak 2012. 

Laporan itu menjelaskan, angka ini mencerminkan keuntungan yang besar di dalam pasar ekuitas. Sejalan dengan peningkatan serupa dalam aset non-finansial yang untuk pertama kalinya pada tahun ini bergerak di atas level sebelum krisis 2007. 

Pertumbuhan kekayaan juga melebihi pertumbuhan populasi, sehingga kekayaan rata-rata per orang dewasa tumbuh sebesar 4,9 persen dan mencapai rekor tertinggi baru sebesar US$56.540.

Kepala Credit Suisse Research Institute dan Kepala Dewan Direksi Credit Suisse Group, Urs Rohner mengatakan bahwa sejak awal krisis keuangan global, pihaknya telah memprediksi terjadinya peningkatan kekayaan di seluruh dunia. Indikator itu terlihat dari peningkatan kekayaan di negara tempat kantor pusatnya berada. 

"Di negara asal kami, Swiss, kekayaan per orang dewasa telah meningkat lebih dari 40 persen selama periode ini dan terus memuncaki peringkat global," ujarnya dikutip dari keterangan resminya. 

Amerika Serikat memimpin kenaikan dalam kekayaan global, terutama didorong oleh aset finansial yang lebih kuat, dengan pertumbuhan kekayaan sebesar US$8.5 triliun. Jumlah itu merepresentasikan setengah dari total pertumbuhan kekayaan global dalam 12 bulan terakhir. 

Kekayaan di AS mencapai sekitar US$493,6 triliun tahun ini, setara dengan 33 persen dari total kekayaan global. Sedangkan,  Eropa menjadi yang tertinggi kedua dalam kenaikan kekayaan mutlak antar wilayah sebesar US$4,8 triliun atau 6,4 persen. 

Sehingga, total kekayaan di kawasan tersebut menjadi US$80 triliun. Dengan zona Euro menyumbang US$3,1 triliun atau hampir 20 persen dari total kenaikan kekayaan di dunia. 

Indonesia

Sementara itu di Indonesia, Kekayaan rumah tangga tumbuh 4,4 persen menjadi US$1,8 triliun. Angka ini diproyeksikan akan meningkat 8,7 persen per tahun dalam lima tahun ke depan sehingga mencapai US$2,8 triliun
pada 2022.
 
Diukur dalam rupiah, kekayaan per orang dewasa di Indonesia naik lebih dari enam kali lipat selama periode 2000-2017 menjadi US$11 ribu. Meskipun, depresiasi nilai tukar terjadi sebesar 32 persen sejak 2010 telah menyebabkan kekayaan per orang dewasa naik lebih lambat dalam ukuran dolar AS. 

Namun laporan itu menyebutkan, kekayaan per orang dewasa di Indonesia dalam dolar AS telah meningkat lebih dari empat kali lipat sejak 2000. Dengan 88 persen aset kotor merupakan aset riil dan utang pribadi rata-rata hanya menyumbang 7 persen aset kotor di Indonesia. 

Pada tingkat kekayaan yang lebih tinggi, ada sekitar 111 ribu jutawan dengan harta diukur dalam dolar AS dan 868 individu berkekayaan bersih ultra tinggi (Ultra High Net Worth Individual/UNHWI). Angka ini diperkirakan akan meningkat lebih dari 10 persen setiap tahunnya dalam lima tahun ke depan menjadi 180 ribu jutawan dan lebih dari 1.400 UNHWI pada 2022.
 

Halaman Selanjutnya

Amerika Serikat memimpin kenaikan dalam kekayaan global, terutama didorong oleh aset finansial yang lebih kuat, dengan pertumbuhan kekayaan sebesar US$8.5 triliun. Jumlah itu merepresentasikan setengah dari total pertumbuhan kekayaan global dalam 12 bulan terakhir.