Holding Jasa Keuangan Penting Agar Urus KPR Gampang
- Antara/Wahyu Putro
VIVA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengungkapkan, pembentukan Holding BUMN Jasa Keuangan sangat mendesak untuk segera dilakukan. Karena diperlukannya dukungan secara penuh untuk pembiayaan perumahan bagi masyarakat, salah satunya melalui Kredit Pemilikan Rumah.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, tugas pembiayaan perumahan ke depannya masih sangat besar. Sebab, backlog akan perumahan masih tercatat mencapai 13 juta unit rumah.
"Holding ini sangat urgent. Karena gini, contoh BTN (Bank Tabungan Negara) kan backlog perumahan sekitar 13 juta dan BTN baru bisa memberikan pembiayaan 686 ribu per tahun," ujar Gatot di kantor Kementerian BUMN, Senin 20 November 2017.
Menurutnya, backlog bisa teratasi dengan pembiayaan minimal untuk 2 atau 3 juta unit rumah setiap tahun harus dapat dipenuhi. Karena itu diperlukan perbankan yang besar. "Kalau 3 juta saja baru selesai 5 tahun," kata dia.
Pemerintah lanjut dia, juga ingin mendorong pengembangan BUMN di sektor lain untuk mendukung pembiayaan perumahan. Sehingga di masa depan rasio kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia bisa terus menyusut.
"Bayangkan backlog 13 juta, kalau kita hanya 680 ribu kapan akan selesai? Apalagi belum bonus demografi kita tambah 70 juta. Kita bisa me-leverage-nya ya di holding," ujar dia.