Twitter Hapus Centang Biru Akun Antimuslim

Ilustrasi Twitter.
Sumber :
  • REUTERS/Thomas White

VIVA – Twitter menghapus label verifikasi atau centang biru pada sejumlah akun pengguna yang dinilai menyalahi aturan dan ketentuan media sosial tersebut. 

Pemerintah Latih Ratusan Ribu Orang Jadi 'Ninja Digital'

Rabu kemarin, 15 November 2017, Twitter telah mencabut label centang bitu pada dua akun Jason Kessler dan Richard Spencer. Dua sosok ini dikenal dominan dalam protes rasial di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat pada Agustus lalu. Kedua sosok ini ngotot memperjuangkan supremasi kulit putih di Negeri Paman Sam.  

Selain dua akun tersebut, dikutip dari The Verge, Kamis 16 November 2017, Twitter juga menghapus label centang biru pada akun antimuslim, yaitu akun aktivitas sayap kanan Laura Loomer dan akun mantan pemimpin kelompok antimuslim Inggris, Tommy Robinson. 

Heboh! Amanda Manopo Diduga Temani Arya Saloka Hadiri Busan International Film Festival 2024

Loomer belum lama ini dilarang menggunakan layanan Uber dan Lyft karena postingan antimuslimnya di Twitter.

Namun anehnya, ada beberapa akun yang mendukung supremasi kulit putih lainnya, yakni akun milik Jack Posobiec dan Mike Cernovich, tidak dicabut centang birunya oleh Twitter. 

Ujaran Kebencian dalam Olahraga Harus Dihentikan

Dalam keterangannya ke laman The Verge, Twitter menolak mengungkapkan alasan mencabut label verifikasi pada sejumlah tokoh sayap kanan dan antimuslim tersebut. Media sosial itu menegaskan ada mekanisme untuk menghapus verifikasi akun.

"Twitter berhak menghapus verifikasi akun dengan berbagai pertimbangan. Alasan menghapus verifikasi mencakup berbagai hal," demikian jawaban Twitter merujuk pada halaman ketentuan layanan.

Penghapusan verifikasi akun dilakukan, jika akun mempromosikan kebencian dan kekerasan, menyerang atau mengancam orang lain secara langsung berdasarkan ras, etnisitas, asal negara, orientasi seksual, jenis kelamin, identitas gender, afiliasi keagamaan, usia, disabilitas atau penyakit. 

Pekan lalu, Twitter memverifikasi akun Kessler. Namun tindakan Twitter itu menimbulkan kemarahan yang meluas dari warganet. Maka kemudian Twitter memutuskan menangguhkan verifikasi akun tokoh sayap kanan tersebut. 

Menanggapi penghapusan label verifikasi tersebut, Spencer dan Kessler memosting sindiran bagi Twitter. 

"Tidak usah verifikasi, apakah tidak boleh bangga dengan kulit putih?" tulis akun Spencer. 

Sementara Kessler memosting tudingan, Twitter mengubah kebijakan verifikasi akun, agar bisa menghapus akun Kessler. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya