Pameran Produk UMKM RI di Ekuador Diserbu Pengunjung
- istimewa.
VIVA – Promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah, atau UMKM Indonesia terus dilakukan. Salah satunya dalam pameran Pameran Pusat Kerajinan dan Kesenian Populer Antar Amerika di Cuenca Ekuador, Amerika Selatan beberapa waktu lalu.
Berbagai produk hasil kerajinan UMKM Indonesia pun menjadi primadona dalam pameran tersebut. Bahkan, Ibu Negara Ekuador Rocio Gonzales Navas dan para pejabat Ekuador, memberi perhatian khusus pada produk dan seni budaya dari Indonesia yang baru pertama kali mengikuti pameran ini.
Anggota Komisi VI DPR RI Andriyanto Johan Syah mengungkapkan, di ajang tahunan yang dihadiri oleh 20 negara delegasi dan lebih dari 200 ribu pengunjung itu, ruang pameran dan booth bazar dari Indonesia sangat diminati oleh masyarakat Ekuador dan juga pengunjung dari negara peserta pameran.
Dia menjabarkan, delegasi Indonesia terdiri dari 17 orang yaitu 11 orang dari Kabupaten Pemalang, Pekalongan, Batang, Jawa Tengah, dan enam orang dari Bandung, Jawa Barat. Mereka diberi ruang seluas 190 meter persegi terdiri dari dua lantai untuk memamerkan produknya.
"Ruang itu untuk memberikan segala informasi tentang seni dan budaya dari semua wilayah Indonesia," ujar Andriyanto dikutip dari keterangan resminya, Kamis 16 November 2017.
Barang-barang seni yang dijual antara lain kain batik, kain tenun, sarung goyor, patung kayu, wayang golek hingga makanan khas Indonesia, seperti nasi goreng dan bakso. Setidaknya di hari ke dua pameran, tercatat penjualan mencapai 90 persen terutama produk batik.
Dia mengatakan, tingginya animo pengunjung terhadap barang-barang UMKM Indonesia ini menandakan produk dalam negeri sudah mendapat pasar di dunia internasional. Kualitasnya nya pun terbukti bisa bersaing dengan produk lain.
Dalam pameran tersebut, Andriyanto didampingi Dubes Indonesia untuk Ekuador Diennaryasti Tjokrosuprihatono, Ketua Delegasi Candra Saputra, dan Ketua Fraksi DPRD Kabupaten Pekalongan Sofwan Sumadi. Mereka ikut aktif turun langsung ke pengunjung untuk memamerkan sekaligus mempromosikan produk-produk UMKM hingga laris terjual.
"Untuk pameran seperti ini memerlukan dana yang tidak sedikit, untuk itu kami bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih karena banyak BUMN yang ikut membantu terselenggaranya acara ini," tambahnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pihaknya akan menjajaki pameran serupa ke negara-negara lain seperti Jepang, Amerika Serikat, Arab, Afrika, dan lainnya. Dengan promosi ini diharapkan seni budaya dan produk-produk UMKM dari Indonesia bisa dikenal lebih luas ke negara-negara lain.
"Dengan demikian bisa untuk meningkatkan kunjungan wisata, meningkatkan devisa, dan juga meningkatkan kesejahteraan UMKM Indonesia,” ungkapnya
Andriyanto menambahkan, pihaknya juga akan menindaklanjuti setelah acara pameran di Ekuador ini dengan meresmikan kantor UMKM dan membuat pelatihan UMKM untuk meningkatkan kemampuan teknis.
Kemudian memberikan pembekalan manajerial, cara pemasaran, juga akan mengadakan Seminar dengan Lembaga Pinjaman Dana Bergulir (LPDB). Melalui kegiatan tersebut diharapkan, para pelaku usaha bisa terbantu masalah permodalan, karena produk UMKM Indonesia tidak kalah dengan UMKM negara lain.
“Apalagi kalau pengusaha kecil menengah terus diberikan bimbingan dan dibantu oleh pemerintah maka saya yakin hasilnya akan lebih baik lagi," ujarnya.
Sebagai informasi, pameran itu dilaksanakan selama satu bulan sejak 1 sampai 31 Oktober, dan Pesta CIDAP digelar mulai 2 sampai 5 November 2017. Melalui pameran tersebut maka potensi seni dan budaya Indonesia bisa lebih dikenal ke mancanegara, termasuk produk-produk UMKM khususnya hasil UMKM dari Pemalang, Pekalongan, dan Batang.