Pemerintah Siap Sewa Satelit Internet di Luar Angkasa

Satelit Telkom 1 atau A2100 buatan Lockheed Martin.
Sumber :
  • www.lockheedmartin.co.uk

VIVA – Pemerintah akan membuat satelit internet kecepatan tinggi milik sendiri pada 2018.  High Throughput Satellite (HTS) itu nantinya akan berperan membantu penyebaran akses internet ke berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Pemimpin Pasar Telekomunikasi Global Dukung Ekonomi Digital Indonesia

Bila Palapa Ring mencakupi akses wilayah kota dan kabupaten, maka satelit internet kecepatan tinggi akan memberikan akses internet di kawasan desa, kecamatan, hingga pulau terpencil.

"Satelit internet kecepatan tinggi yang belum ada di Indonesia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara di Jakarta Pusat, Rabu 15 November 2017. 

Satelit Internet Dibutuhkan, tapi Jangan Pakai Jalur 'Karpet Merah'

Untuk itu, Kominfo akan menetapkan siapa badan usaha yang merancang, meluncurkan dan mengoperasikan satelit tersebut. 

"Satelit diluncurkan perkiraan akhir tahun 2021 atau awal 2022. Nah, kita tidak perlu menunggu satelit kita, 2019 kita akan cari satelit dengan karakteristik internet dengan kecepatan tinggi," ujarnya. 

INFOGRAFIK: Satelit Internet Indonesia Meluncur ke Angkasa

Menurut pria yang akrab disapa Chief RA itu, solusinya pemerintah akan menyewa terlebih dulu satelit milik siapa pun yang berada di luar angkasa. Kemudian satelit akan disesuaikan. 

"Kami akan cari satelit siapa tuh yang kita bisa sewa. Jadi setelah satelit kita di atas, kita tinggal memindahkan (antena) ke satelit kita," ujarnya.

Dengan satelit internet kecepatan tinggi itu, Kominfo berharap masing-masing daerah pada 2019 secara bertahap akan terkoneksi dengan akses internet cepat. Mengingat, saat ini masih banyak sekolah, rumah sakit, Polres, Koramil dan Polsek yang masih terkoneksi internet. 

Proyek satelit internet ini menghabiskan nilai investasi sekitar US$300-US$400 juta. Namun, angka tersebut berpotensi semakin membengkak dari perkiraan, apabila ditambah dengan pembangunan sarana dan prasarana. Pemerintah, kata dia, akan memetakan pendistribusian satelit tersebut, demi mendapatkan manfaat lebih di setiap daerah.

Layanan platform OTT (over the top).

Indonesia Diminta Belajar dari Inggris dan Turki

Indonesia bisa belajar dari Austria, Prancis, Hungaria, Italia, Portugal, Spanyol, Turki, dan Inggris yang telah menerapkan Digital Services Task (DST) untuk layanan OTT.

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2023