Seberapa Besar Dampak Kenaikan Tarif Tol Dongkrak Inflasi
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan akan menghitung dampak inflasi dari pengaruh kenaikan tarif sejumlah ruas tol pada November 2017. Pada bulan ini, setidaknya ada 13 ruas yang mengalami penyesuaian atau kenaikan tarif, dan dua ruas lainnya telah mengalami kenaikan pada bulan sebelumnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dampak kenaikan tarif tol tidak terlalu besar mendongkrak inflasi. Kondisi itu tergantung kontribusi dari ruas tol mana yang mengalami kenaikan.
"Biasanya tipis ya, kecil ya, karena share dari tol itu sendiri. Jadi enggak terlalu (besar), tergantung tol mana dulu yang naik," ujar Suhariyanto di kantornya, Rabu 15 November 2017.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti, pun menegaskan, kenaikan tarif di ruas tol sebetulnya tidak berpengaruh besar terhadap inflasi. Apalagi yang mengalami kenaikan hanya untuk beberapa ruas.
"Kalau pengalaman, pola biasanya kecil (inflasi tarif tol) paling-paling nol koma nol sekian itu share atau andil ke inflasi, karena bobot tol itu kecil," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pengawasan dan Pemantauan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wahyudi Mandala Putra mengatakan, pihaknya baru menetapkan kenaikan tarif sebanyak empat tol sepanjang 2017.
"Yang sudah terbit SK tarifnya adalah Makassar seksi 4, Cipali, Gempol-Pandaan, dan Tangerang-Merak. Namun, ruas-ruas lain masih dalam proses evaluasi," kata Wahyudi kepada VIVA.
Berikut daftar lengkap jalan tol yang mengalami penyesuaian tarif pada tahun ini:
1. Makassar Seksi 4
2. Cikampek -Palimanan
3. Gempol – Pandaan
4. Tangerang – Merak
5. Palimanan – Kanci
6. Cipularang
7. Padaleunyi
8. JORR (W2 utara, non S dan seksi S)
9. Pondok Aren – Ulujami
10. Serpong – Pondok Aren
11. Ujung Pandang Seksi 1 dan 2
12. Belawan – Medan – Tanjung Morawa
13. Surabaya – Gempol
14. Cawang – Tomang – Pluit dan Cawang – Tanjung Priok (dalam kota)
15. Semarang ABC.