Siap-siap, 2018 Pengusaha China Ekspansi ke Seluruh Dunia
- Reuters/Stringer
VIVA – Perusahaan dan pengusaha Tiongkok, diperkirakan gencar melakukan investasi ke luar negaranya pada tahun depan. Namun, kabar baik tersebut, tentunya harus diimbangi sejumlah negara dengan kebijakan yang mengikuti konsep Tiongkok.
Dikutip dari laman CNBC, pada Selasa 14 November 2017, gencarnya investasi Tiongkok di sejumlah sektor ke luar negeri tak lain karena program Belt and Road Initiative.
Konsep ini adalah program besar Tiongkok yang ingin menghubungkan Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika dengan jaringan logistik dan transportasi. Konsep ini juga telah disetujui kongres Partai Komunis China ke 19 akhir bulan lalu.
Kepala Merger dan Akuisisi Citi Asia Pasifik, Colin Banfield mengatakan dengan konsep Tiongkok, maka pada 2018 nanti diperkirakan menjadi tahun yang kuat bagi Tiongkok melakukan merger atau akuisisi perusahaan di dunia.
Menurut dia, dengan kondisi ekonomi makro dan finansial Tiongkok yang baik, maka dorongan mengambil peran sentral dunia akan semakin kuat. Bahkan, sektor swasta dan BUMN Tiongkok yang miliki sumber daya finansial punya peluang menanamkan modalnya di luar negeri.
Perlu diketahui, pada awal November ini, Beijing telah mengeluarkan sejumlah aturan baru untuk mempermudah perusahaannya melakukan investasi di luar negeri. Beijing berikan keringanan bagi pengusaha yang berinvestasi lebih dari US$300 juta di luar negeri.
Namun, di saat bersamaan, Beijing juga meningkatkan pengawasan terhadap praktik investasi anak perusahaan di luar negeri dari perusahaan China. Semua kebijakan baru ini tentu sangat baik karena sebelumnya banyak pembatasan modal ke luar China.
Belt and Road Initiative akan melibatkan 65 negara, dan diperkirakan menyumbang sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia atau 60 persen dari populasi dunia. Sehingga, ekspansi perusahaan China ini sangat beri keuntungan bagi dunia.