5 Tahun Lagi Iklan Digital Geser Konvensional
- VIVA.co.id/Adi Suparman
VIVA – Wakil Presiden Direktur PT Visi Media Asia Anindra Ardiansyah Bakrie menjelaskan meski saat ini dunia telah memasuki era digital, namun hal itu belum mampu menggeser iklan konvensional.Â
Saat ini, pria yang akrab disapa Ardi Bakrie itu mengungkapkan, periklanan di Indonesia memang telah mengarah pada digitalisasi. Namun periklanan konvensional masih tetap menjadi primadona.
"Hari ini memang semua sudah mengarah pada digitalisasi. Akan tetapi untuk advertiser konvensional masih menduduki peringkat teratas, masih lebih besar daripada digital advertiser," kata Ardi di sela pertemuan AdAsia 2017 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu 8 November 2017.
Menurut dia, butuh waktu bagi iklan digital untuk mendapat tempat di hati publik. Tetapi, Ardi menilai hal tersebut bukan sesuatu yang mustahil. Pada saatnya, iklan digital akan menggeser iklan konvensional yang saat ini bertengger di posisi puncak. Menurut Ardi, dalam waktu lima tahun ke depan iklan digital akan menggantikan iklan konvensional.
"Saya rasa masih butuh waktu sekitar lima tahun lagi bagi digital advertiser menggantikan konvensional advertiser. Sementara ini advertiser konvensional masih menduduki posisi teratas," katanya
Di sisi lain, Ardi menilai dunia iklan Indonesia semakin menunjukkan prospek yang tumbuh dan berkembang. Ia percaya tahun depan industri periklanan Tanah Air akan semakin berkembang pesat. Dan, PT Visi Media Asia, induk usaha antv, tvOne, dan VIVA, siap menatap masa itu.
"Dunia advertiser Indonesia di 2018 itu akan berkembang cukup besar. Dari output-nya itu trennya sangat positif. Sehingga kita sebagai grup, siap menatap itu," kata Ardi. (hd)