Proses Panjang Pembangunan Tol Becakayu
- VIVA.co.id/Dani
VIVA – Hari ini, Presiden Joko Widodo akhirnya meresmikan jalan tol Bekasi-Cawang-Becakayu untuk seksi 1B dan 1C atau ruas Cipinang-Jakasampurna sepanjang 8,4 kilometer. Untuk menyelesaikan ruas ini nyatanya tak mudah, sebab membutuhkan waktu selama 20 tahun.
Tol ini dibangun dan dioperasikan oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM). Kini, saham perusahaan itu dimiliki oleh PT Waskita Toll Road sebesar 98,97 persen dan PT Jasa Marga Tbk 1,03 persen.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang dikutip VIVA.co.id, Jumat 3 November 2017, berikut ini sepenggal proses pembangunan tol tersebut.
Pada 1997 diberikan surat perintah mulai kerja oleh pemerintah kepada PT KKDM. Kemudian, pada 3 Desember 1998 dilakukan pemberhentian pekerjaan fisik diakibatkan oleh krisis moneter.
Selanjutnya pada 1999, proses penyerahan sebagian kredit pun dilakukan PT KKDM ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Lantas proyek tersebut ditunda hingga 2007.
Selang waktu berjalan, pada 2007, akhirnya proyek ini kembali dimulai dengan penetapan PT KKDM untuk pengusahaan jalan tol Becakayu. Lalu, 2008 pun dilakukan pengkajian kredit sindikasi yang kemudian disusul pada 2011 dilakukan penatagunaan penerusan pengusahaan jalan tol Becakayu oleh Menteri Pekerjaan Umum saat itu, Djoko Kirmanto.
Akhirnya, pemasangan tiang pancang atau groundbreaking pun dilakukan pada 17 Oktober 2014, di mana PT Waskita Toll Road masuk sebagai pemegang saham sebesar 60 persen.
Direktur Utama Waskita Toll Road, Herwidiakto, mengatakan, tol Becakayu ini dibangun dan dioperasikan secara bertahap. Terbagi atas Seksi I sepanjang 11,9 kilometer, Seksi II sepanjang 4,1 km, dan Seksi III sepanjang 7,8 km.
Menurutnya, pembangunan jalan tol Becakayu ini sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan tingkat aktivitas lalu lintas ibu kota yang semakin tinggi.
“Setelah sekian lama terkendala, tol Becakayu resmi dioperasikan, ini sebagai jawaban atas kebutuhan yang mendesak untuk memperlancar laju Bekasi-Jakarta yang selama ini selalu identik dengan kemacetan,” ujar Herwidiakto dalam keterangan resminya, Jumat 3 November 2017.