Mimpi BI di 2018, Mobil Tidak Perlu Repot Berhenti Bayar Tol

sorot non tunai - gerbang tol e-toll
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

VIVA – Bank Indonesia menegaskan, elektronifikasi 100 persen jalan tol yang mulai diberlakukan sejak 31 Oktober 2017 lalu bukanlah upaya akhir untuk meningkatkan gerakan nasional non tunai. Secara bertahap, BI bersama pemangku kepentingan lainnya telah mempersiapkan rencana jangka panjang.

bank bjb Dukung Ekonomi Desa melalui Transaksi Non Tunai dengan Siskeudes-Link

Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, tujuan jangka panjang elektronifikasi jalan tol adalah untuk menciptakan transaksi yang lebih cepat, praktis, nyaman, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan kelancaran di setiap gerbang tol yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Bank sentral menegaskan, tahap-tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah pengintegrasian sistem ruas tol dan pembentukan konsorsium electronic toll collection. Nantinya, BI bersama pemangku kepentingan lainnya akan menerapkan sistem pembayaran tol tanpa henti di seluruh ruas tol.

Terpopuler: MG 4 EV Gak Boleh Ngecas di Diler, Saldo E-Toll Kurang Dilarang Mundur

“Ini bukan tujuan akhir yang dicapai. Kami ingin masuk ke multi line free flow, di mana tidak perlu lagi mengurangi kecepatan mobil dan tidak perlu berhenti. Itu kami kejar 2018, sehingga Indonesia menjadi lebih efisien,” kata Agus, Jakarta, Kamis 2 November 2017.

Meskipun saat ini penetrasi pengguna uang elektronik di jalan tol sudah hampir menembus 100 persen, namun Agus mengatakan, BI bersama pemangku kepentingan lainnya akan terus melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat, atas keuntungan menggunakan transaksi non tunai di jalan tol.

Bukan Mundur, Lakukan Ini saat Saldo E-Toll Kurang

“Kami perlu meyakinkan budaya ini, sosialisasi, agar masyarakat itu menggunakan jalan tol harus ada uang elektronik yang cukup, di dukung juga dengan fasilitas top up, atau infrastruktur lain yang baik,” katanya.

Mantan Menteri Keuangan itu meyakini, keinginan untuk menerapkan sistem pembayaran tol tanpa henti di seluruh ruas jalan tol bisa direalisasikan. Apalagi, total penetrasi pengguna uang elektronik pada 31 Oktober lalu sudah mencapai angka 96 persen.

“Ini komitmen besar sekali. Kami dari BI mengapresiasi Kementerian PU dan tentu perbankan, karena hal ini bisa diwujudkan,” jelasnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI  Airlangga Hartarto (kiri).

Menko Airlangga Bilang QRIS dan E-Toll Tak Dikenai PPN 12 Persen

Menko Perekonomian memastikan tak ada penambahan dalam PPN 12 persen untuk QRIS dan E-Toll.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024