Selain Ritel, Siapa Lagi Jadi Korban Ekonomi Digital?
- Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA – Menjamurnya pasar e-commerce sedikit demi sedikit membuat ritel konvensional berguguran. Namun, potensi besar di masa depan terhadap bisnis e-commerce diperkirakan tidak hanya berdampak pada toko ritel semata, melainkan juga sektor lainnya.
Ketua Indonesia e-Commerce Association (idEA) bidang Ekonomi Bisnis Ignatius Untung mengungkapkan, ada beberapa sektor lainnya yang berpotensi terdampak dari perkembangan e-commerce. Salah satunya, adalah peritel besar, yang saat ini sudah menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
“Brand besar sudah mulai shifting dari advertising based menjadi transaction based,” kata Ignatius Untung, saat ditemui di kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis 26 Oktober 2017.
Selain itu, para pekerja yang tidak memiliki keterampilan khusus berpotensi terkena dampak dari kehadiran teknologi dalam beberapa tahun ke depan. Ignatius mencontohkan, misalnya saja para pekerja yang selama ini berada di tiap gerbang tol.
“Saya dengar petugas Jasa Marga demo. Tapi kami harus sadar, kalau tidak kasih value, akan terganti,” katanya.
Selanjutnya, adalah dampak terhadap perbankan. Menurut Ignatius, apabila perbankan tidak bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi, bukan tidak mungkin nantinya masyarakat bisa beralih untuk menaruh dananya di layanan yang jauh lebih fleksibel milik para e-commerce.
“Beberapa tahun lagi, consumer banking akan shift ke Go-Pay,” kata Ignatius.
Hal senada turut dikemukakan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Dalam kesempatan tersebut, Rudiantara menilai, setiap sektor harus segera berbenah diri dalam menghadapi perkembangan ekonomi digital, agar bisa tetap eksis berbisnis di Indonesia.