Kesenjangan Digital RI, XL Bangun BTS di 40 Area Terpencil
- Dok.XL
VIVA – Menginjak tahun ke-21 beroperasi di Indonesia, XL Axiata berupaya menyelesaikan komitmennya untuk mempersempit kesenjangan digital di Indonesia. Lewat program Universal Service Obligation atau USO yang telah ditetapkan, XL pun membangun base transceiver station (BTS) di 40 daerah terpencil di tanah air.
Chief Service Management Officer XL Axiata, Yessie D Yosetya mengatakan, 40 titik lokasi itu berada di empat provinsi, seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tenggara. Beberapa wilayah yang dipilih adalah titik yang dirasa masih memiliki keterbatasan layanan telekomunikasi, terutama internet berkecepatan tinggi.
"Lokasi itu tidak hanya karena ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Kominfo, tapi juga sesuai dengan rencana perusahaan dalam membangun dan memperluas cakupan jaringan di masa mendatang. Selain itu ada potensi ekonomi dan sosial juga," ujar Yessie, dalam keterangannya, Senin 23 Oktober 2017.
Lengkapnya, 40 titik BTS itu dibangun di Provinsi Kalimantan Barat, yang meliputi Kab. Ketapang, Kab. Bengkayang, Kab. Sambas, Kab, Sanggau, Kab. Landak, dan Kab. Kayong Utara. Selanjutnya di Kalimantan Selatan, yaitu di Kab. Tabalong. Di Nusa Tenggara Barat, meliputi Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, dan Kab. Bima. Serta, di Sulawesi Tenggara meliputi Kab. Konawe Kepulauan.
"Biaya untuk pembangunan proyek jaringan USO ini akan menggunakan dana USO dari pemerintah. Adapun untuk keperluan pengadaan BTS, pemasangan (installment) serta mobilisasi, menjadi kewajiban bagi XL Axiata untuk menanggungnya," katanya.
Hingga saat ini XL Axiata telah melayani masyarakat Indonesia dengan layanan internet cepat 4G LTE di 388 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia, dengan dukungan lebih dari 93 ribu BTS, termasuk lebih dari 14 ribu BTS 4G.