Enam Masalah Keuangan yang Hantui Generasi Milenial
- REUTERS/Nacho Doce
VIVA – Muda dan sudah bekerja serta memiliki penghasilan tetap yang terbilang besar belum tentu bebas dari masalah keuangan. Pada kenyataannya, sebagian besar generasi milenial memang begitu akrab dengan sejumlah persoalan finansial meskipun telah memiliki pendapatan yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Gaya hidup atau pergaulan kerap menjadi penyebab utama dalam persoalan-persoalan finansial yang dialami generasi milenial. Mengingat ada banyak anak muda yang menjalankan pola hidup konsumtif dalam keseharian mereka.
Lalu, bagaimana dengan kamu sendiri? Apakah persoalan yang sama juga terjadi pada dirimu?
Waspadai gaya hidup yang djalani. Sebab berbagai kebiasaan konsumtif bisa saja menimbulkan masalah besar nanti. Kalau finansial bermasalah, berbagai masalah lainnya juga bisa saja terjadi dalam hidupmu.
Untuk itu, mulailah memperbaiki kondisi keuangan sejak awal supaya berbagai persoalan finansial tidak akan datang menghampiri Anda lagi. Biasakan disiplin dalam mengelola keuangan sejak dini agar persoalan finansial bisa dihindari.
Berikut ini adalah enam masalah keuangan yang dihimpun Cermati.com, masih dialami generasi milenial yang telah bekerja dan memiliki penghasilan tetap.
1. Menjalankan keuangan tanpa anggaran yang jelas
Memiliki pendapatan tetap, tetapi tidak memiliki anggaran keuangan yang jelas. Ini adalah kesalahan fatal yang masih dialami banyak generasi milenial, bahkan meski mereka telah cukup lama bekerja dan terbiasa mengelola keuangannya sendiri.
Keuangan yang dijalankan tanpa anggaran dan aturan yang jelas tentunya tidak akan terarah dan sering bermasalah. Uang bisa saja habis dan menguap entah ke mana setiap bulannya, bahkan mungkin tidak akan mencukupi untuk kebutuhan selama sebulan penuh. Jika sudah begini, sejumlah utang akan muncul dalam keuanganmu.
2. Tidak memiliki tujuan finansial
Selain anggaran, tujuan finansial juga menjadi salah satu hal yang sering dilupakan generasi milenial. Sementara di sisi lain, tujuan finansial ini justru akan sangat berperan penting untuk membantu kamu mencapai kemapanan finansial. Jika tujuan finansial tidak jelas, kamu tidak akan bisa memiliki target pencapaian yang jelas dalam keuangan.
3. Belum punya tabungan
Sudah bekerja lama, tapi belum punya tabungan. Kondisi seperti ini termasuk sangat buruk. Sebab kamu akan hidup dari siklus gaji ke gaji setiap bulannya. Tabungan adalah komponen yang sangat penting dalam keuangan.
Sebab pos ini terbilang fleksibel dan kelak bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, seperti dana darurat, dana investasi, dan yang lainnya. Setidaknya, menabung harus dilakukan secara rutin dalam jumlah minimal 10-20 persen dari pendapatan bulanan kamu.
4. Punya utang, tapi sifatnya konsumtif
Masalah lainnya yang terbilang cukup buruk dan sering dialami generasi milenial adalah memiliki utang. Tidak masalah jika ini utang yang produktif di mana kamu mengalokasikan dana tersebut untuk berbagai kepentingan yang menghasilkan, misalnya bisnis, KPR, ataupun investasi.
Tapi, kalau ternyata utang ini bersifat konsumtif dan tidak memberikan manfaat apa-apa dalam keuangan, ini akan menjadi persoalan dalam keuangan kamu.
5. Belum mempersiapkan dana darurat
Belum mempersiapkan dana darurat dalam keuangan merupakan risiko yang cukup besar. Dana darurat akan menjadi 'penyelamat' kamu pada masa-masa krisis yang mungkin terjadi kapan saja dalam keuanganmu.
Sebab mungkin saja ada situasi di mana kamu kehilangan sebagian pendapatan mungkin karena PHK atau mengalami sakit sehingga mau tak mau harus berhenti bekerja. Masa-masa sulit ini akan lebih mudah dilalui kalau kamu memiliki sejumlah dana darurat. Besaran dana ini minimal 3-9 kali pengeluaran rutin bulanan.
6. Menunda melakukan investasi
Investasi menjadi salah satu cara untuk mencapai kemapanan dalam finansial. Hal ini juga akan menjadi jaminan keuanganmu pada masa yang akan datang. Apabila kamu tidak memiliki investasi, kondisi keuangan masih jauh dari kata mapan.
Hindari kesalahan sejak dini
Persoalan finansial bisa terjadi kepada siapa saja, terutama mereka yang masih berusia muda. Kesalahan dalam mengelola keuangan adalah penyebab utama hal ini. Untuk itu, selalu hindari berbagai kesalahan ini sejak dini supaya kamu terbebas dari berbagai persoalan keuangan pada masa mudamu. (one)