10 Merek Dagang Paling Terkenal di Indonesia 2017

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Sumber :
  • www.skyscrapercity.com

VIVA – Agensi Komunikasi Global, Cohn & Wolfe merilis kajian merek-merek dagang yang paling terkenal di seluruh dunia bertajuk Authentic Brands 2017. Indonesia masuk sebagai bagian dari survei konsumen yang dilakukan 15 negara itu. 

Berdasarkan survei Authentic100, yang dikutip Kamis, 19 Oktober 2017, ada 100 merek dagang di Indonesia paling dikenal konsumen. Lima merek asli Indonesia masuk dalam 10 besar daftar peringkat tersebut. 

Sepuluh besar di daftar Cohn & Wolfe Authentic100 di Indonesia didominasi oleh merek dagang dari sektor keuangan. Bank Rakyat Indonesia (BRI) berada di posisi puncak survei ini, disusul oleh Bank Central Asia (BCA) di posisi ketiga, Bank Negara Indonesia (BNI) di peringkat kelima, dan Bank Mandiri di peringkat 10. 

Sementara, dari sektor bisnis teknologi, Google dan Microsoft sukses menembus posisi dua dan enam, pada persepsi positif untuk otentisitas merek dagang. Merek lain yang juga berada di posisi sepuluh terbaik adalah Garuda Indonesia, Adidas, Honda, dan Aqua.

Lebih dari 1.000 konsumen dari Indonesia berpartisipasi dalam kajian ini, sebagai bagian dari riset global Cohn & Wolfe tahunan, yang meliputi pasar Asia, Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah. Di Indonesia, 67 persen dari koresponden mengatakan bahwa mereka memiliki minat beli yang lebih
besar terhadap merek dagang yang dinilai sebagai merek yang otentik.

“Merek dagang yang berperilaku dan berkomunikasi dengan otentisitas mereka, akan membangun hubungan yang lebih baik dengan konsumen dan memberikan pengalaman positif bagi konsumen yang lebih baik,” ungkap Matt Stafford, President Asia Pasifik Cohn & Wolfe dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 19 Oktober 2017. 

Dia menjelaskan, untuk membedakan apa yang ditawarkan dan menumbuhkan pangsa pasar, merek dagang di Indonesia perlu fokus kepada tiga hal. "(Yaitu) reliable, respectful, dan real," tambahnya.

Riset ini meneliti peran otentisitas dalam bisnis, atribut yang terkait dengan merek dagang, dan dampak otentisitas pada perilaku konsumen, sikap dan perilaku investor dan karyawan. Negara-negara yang disurvei yaitu Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Indonesia, Italia, Singapura, Spanyol, Swedia, Uni Emirat Arab, Inggris dan Amerika Serikat.

Penjualan Properti Residensial Masih Lemah, Harga Tumbuh Terbatas

Di Indonesia, 36 persen dari responden melihat merek dagang lebih terbuka dan jujur. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata global yaitu 22 persen.

Persepsi positif di Indonesia dan pasar Asia lainnya berbanding terbalik dengan sinisme konsumen di Eropa. Di mana kepercayaan pada merek dagang hanya terukur dalam satu digit tingkat kepercayaan saja, yaitu Swedia 5 persen, Prancis 7 persen, Jerman 8 persen, dan Italia 9 persen. Sementara itu, Amerika Serikat mengalami penurunan terbesar tingkat kepercayaan konsumen, yaitu pada angka 16 persen, dibanding 23 persen pada 2016. (ase)

Survei Penjualan Eceran Agustus: Makanan hingga Rokok Mulai Laris Lagi
Bea Cukai

Cegah Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual, Bea Cukai Ajak Right Holder Daftarkan Merek Dagang

Encep mengimbau pemilik atau pemegang hak yang merupakan badan usaha yang berkedudukan di Indonesia untuk mengajukan permohonan rekordasi kepada Bea Cukai.

img_title
VIVA.co.id
17 Juli 2024