Jurus Pusat Perbelanjaan Hadapi Serbuan Bisnis Online

Jelang Lebaran Pusat Perbelanjaan Padat
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id – Gencarnya serangan bisnis online, membuat sejumlah pelaku usaha mulai kelimpungan. Salah satunya seperti yang dialami oleh pengelola pusat perbelanjaan ITC Depok.  

Mal Terbesar di Indonesia Timur Bakal Didesain Lebih Ramah Lingkungan

Humas ITC Depok, Katarina Dwi tak menampik, keberadaan situs belanja online telah berdampak pada perputaran uang di pusat perbelanjaan itu. Namun, ia memastikan, pengaruhnya masih terlalu tipis.

“Keberadaan situs belanja online ada pengaruhnya, tetapi masih tipis karena konsumen kami rata-rata menengah ke bawah. Selain itu, harga yang ditawarkan di ITC Depok masih terjangkau,” katanya pada wartawan, Senin 16 Oktober 2017

BCA Tunggu Arah Kebijakan Kredit Pemerintahan Prabowo, Daya Beli Jadi Penentu

Dijelaskan Katarina, kalaupun ada, dampak yang terasa ialah dari segi fesyen, atau penjualan busana. “Tapi itu hanya sebagaian kecil, itu pun barang-barang yang brandit dan agak mahal saja. Yang lainnya masih relatif stabil,” ujar dia

Meski pengaruh yang diberikan masih relatif kecil, namun Katarina mengaku pihaknya telah menerapkan strategi agar tak kehilangan pelanggan.

Analis Optimistis Daya Beli Masyarakat Domestik Membaik, BI Rate dan Ekonomi Global Jadi Penentu

“Siasat kita ialah memperkuat brand image, terus kalau ITC Depok itu harganya murah barang berkualitas dan kita kerja sama dengan tenant untuk menjual yang bermutu dan meningkatkan pelayanan. ITC bukan hanya tempat belanja tapi tempat bersantai dan berkumpul,” katanya

Saat ini, lanjut Katarina, yang justru naik daun ialah bisnis penjualan ponsel. Pihaknya mencatat, geliat dari para pelaku usaha dibidang elektronik itu cenderung mengalami peningkatan hingga 70 persen.

“Bisnis Hp di kita ini lagi naik banget, dilihat dari papan iklannya dan promosi Hp naiknya kalau dihitung mencapai 70 persen lah. Itu menunjukkan pasar Hp lagi hidup banget di ITC,” ujarnya.

Ilustrasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Ekonom Ingatkan Dampak PPN Naik Jadi 12 Persen Turunkan Daya Beli Masyarakat

Pakar ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mewanti-wanti kepada Pemerintah soal dampak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024