BUMN yang Bakal Dilebur Jadi Holding Tambang
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Budi Gunadi Sadikin, akhirnya buka suara mengenai keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno menunjuk dirinya sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium.
“Kalau mau cerita sedikit, saya datang ke sini tugasnya untuk menjadikan Inalum holding. Ini adalah strategi untuk bikin holding,” kata Budi, Jakarta, Jumat 12 Oktober 2017.
Kementerian BUMN memang berencana untuk meleburkan perusahaan pelat merah di sektor pertambangan. Adapun konsorsium peleburan perusahaan pelat merah sektor pertambangan, diantaranya PT Inalum, PT Bukit Asam, PT Timah, dan PT Aneka Tambang.
Budi mengatakan, saat ini, proses holding BUMN pertambangan sudah masuk dalam penyusunan payung hukum terkait dengan pemindahan kepemilikan. Payung hukum tersebut yang nantinya menjadi landasan hukum holding BUMN pertambangan.
“Tadinya Antam, Timah, Bukit Asam, dimiliki langsung oleh negara. Nanti, itu akan dipindahkan ke Inalum. Itu butuh PP (Peraturan Pemerintah), dan mudah-mudahan sebulan ini bisa keluar,” kata mantan bos PT Bank Mandiri itu.
Budi mengatakan, ambisi pembentukan holding tersebut memiliki alasan kuat. Rini, ditegaskan dia, menginginkan perusahaan-perusahaan pelat merah mampu memberikan kontribusi lebih dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Konsep holding BUMN, karena BUMN punya peran besar dalam ekonomi. 20 persen produk domestik bruto Indonesia itu sangat tergantung dari BUMN. Kalau BUMN-nya mati, tidak bisa,” katanya.