Hati-hati, Serangan DDoS Tetap Mengintai Dunia Maya
- REUTERS/Kacper Pempel
VIVA.co.id – Verisign Security Services, perusahaan layanan keamanan komputer asal Virginia, Amerika Serikat, merilis laporan tren DDoS pada kuartal II 2017, di mana memberikan gambaran unik mengenai tren serangan distributed denial of service di dunia maya.
Serangan DDoS adalah sebuah usaha serangan untuk membuat komputer atau server tidak bisa bekerja dengan baik.
Laporan yang dibuat berdasarkan penelitian dan pengamatan oleh Verisign DDoS Protection and Security Services ini menunjukkan 25 persen dari serangan pada kuartal kedua tahun ini mencapai puncaknya pada lebih dari 5 Gigabyte per detik (Gbps).
Akan tetapi, rata-rata ukuran serangan puncak menurun sebesar 81 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Jumlah serangan juga menurun sejak kuartal I 2017.
Secara keseluruhan, rata-rata puncak serangan telah menurun sejak kuartal II 2016.
Intensitas serangan DDoS dengan volume terbesar dan intensitas tertinggi berdasarkan pengamatan Verisign pada kuartal kedua tahun ini yaitu serangan multi-vector.
"Ini adalah rata-rata puncak serangan lebih dari 12 Gbps dan sekitar satu juta paket per detik (Mpps). Serangan itu mengakibatkan banjir trafik ke jaringan target selama lebih dari satu jam," demikian bunyi keterangan resmi Verisign, Kamis, 12 Oktober 2017.
Banjir serangan tersebut kemudian mereda selama satu jam sebelum datangnya gelombang trafik berikutnya selama satu jam.
Serangan ini dapat diketahui karena terdiri dari serangan amplifikasi DNS Reflektif dan juga paket-paket yang tidak benar (invalid).
Serangan berbasis Transmission Control Protocol (TCP) adalah bentuk serangan vector kedua yang paling banyak terjadi mengambil porsi sekitar 20 persen tipe serangan di kuartal kedua tahun ini. (ren)