Tahun Politik Ditegaskan Tak Ganggu Reformasi Ekonomi
- Antara
VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, reformasi struktural yang saat ini digencarkan Presiden Joko Widodo akan tetap berlanjut pada 2018 mendatang. Meskipun sudah memasuki tahun politik, namun apa yang dilakukan pemerintah tahun ini akan dilanjutkan tahun depan.
Penegasan bendahara negara tersebut menjawab kekhawatiran Bank Dunia, yang menyebut ruang pemerintah untuk melanjutkan reformasi struktural semakin sempit. Apalagi, Bank Dunia menilai bahwa reformasi tersebut masih dibutuhkan untuk menggenjot perekonomian.
“Saya tidak tahu apa yang menjadi kekhawatiran Anda (Bank Dunia)?” kata Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, Jakarta, Selasa 3 Oktober 2017.
Meskipun tahun depan fokus pemerintah akan terbagi, namun mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menegaskan, fokus pemerintah dalam upaya menggeliatkan perekonomian nasional akan tetap dilakukan. Utamanya, adalah dengan memangkas hambatan yang selama ini menahan investasi masuk.
“Komitmen dan fokus kabinet tetap sama. Iklim investasi tetap didorong, melanjutkan posisi yang lebih baik di mata dunia,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves mengatakan, apabila pemerintah tidak melanjutkan reformasi struktural tahun depan, ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat. Hal itu dapat berdampak buruk bagi kondisi ekonomi secara menyeluruh.
Bank Dunia berharap, momentum reformasi yang saat ini berjalan bisa dipertahankan, mengingat kesenjangan dalam modal fisik, manusia, dan kualitas kelembagaan masih cukup besar. Pemerintah pun diharapkan tidak mengesampingkan kekurangan di sektor lain yang membutuhkan reformasi. (asp)