Dua Sektor Ini Jadi Kunci Daya Saing Nasional
- Fikri Halim/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, berharap sektor industri dan perdagangan menjadi dua sektor yang berkontribusi besar terhadap meningkat atau tidaknya daya saing Indonesia. Sebelumnya, dalam laporan World Economic Forum (WEF) tahun ini, peringkat daya saing Indonesia naik dari 41 ke 36.
Namun, kata Airlangga, publik justru cenderung membandingkan dengan laporan WEF pada 2014-2015. Saat itu, daya saing RI berada di urutan lebih tinggi, yakni di peringkat 34.
"Jadi targetnya di 2018, kita harus lebih tinggi lagi dari 36," kata Airlangga dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Selasa 3 Oktober 2017.
Pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia ini disebut merupakan tulang punggung agar daya saing Indonesia semakin meningkat. Karena itu, peran sektor perdagangan dan industri di Kadin harus ditingkatkan.
"Jadi kalau ranking kita turun, yang salah adalah yang di ruangan ini (anggota Kadin dan pemangku kepentingan sektor industri dan perdagangan)," ujar dia.
Dalam laporan WEF tersebut, Airlangga melanjutkan, beberapa komponen daya saing telah menunjukkan perbaikan. Antara lain infrastruktur dan makro ekonomi. Sementara itu, beberapa sektor yang harus ditingkatkan adalah pendidikan vokasi, kesehatan, dan pendidikan dasar.
"Kadin ini ada 14 sektor, kami ingin lead-nya adalah perdagangan dan industri, jadi ruangan ini agar menjadi motor yang lain, jadi supporting," ujarnya. (art)