Selama 2017, Utang Pemerintah Tambah Rp385 Triliun

Robert Pakpahan jadi Direktur Jenderal Pajak yang baru, menggantikan Ken Dwijugiasteadi.
Sumber :
  • Chandra Gian Asmara / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Defisit anggaran kas keuangan negara hingga pertengahan tahun ini mencapai Rp224,4 triliun, atau 1,65 persen terhadap produk domestik bruto. Pemerintah meyakini, realisasi defisit akan tetap sesuai yang ditargetkan dalam kas negara yakni 2,67 persen terhadap produk domestik bruto.

Utang Pemerintah Naik ke Posisi Rp 8.560,36 Triliun di Awal Pemerintahan Prabowo

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengungkapkan, dalam membiayai kas negara, pemerintah telah menerbitkan surat berharga negara senilai Rp385 triliun, atau 82,93 persen dari rencana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017.

“Ini realisasi penerbitan SBN per 26 September 2017. Pemerintah optimis dapat membiayai defisit APBN hingga akhir tahun,” kata Robert di Jakarta, Jumat 29 September 2017.

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.473,90 Triliun di Akhir September 2024

Keyakinan tersebut ditegaskan Robert bukanlah isapan jempol semata. Sebab, di sisa beberapa bulan ke depan pemerintah akan kembali melakukan lelang surat utang yang terdiri dari empat kali lelang surat utang negara, dan empat kali surat berharga negara kepada para investor.

“Lelang SUN masih ada empat kali, SBN juga empat kali. Masih delapan kali lelang kalau ada adjusment (penyesuaian),” ujarnya.

Pemerintah Bakal Tarik Utang Akhir Tahun Buat Pembiayaan 2025

Sebagai informasi, realisasi penerimaan negara sampai dengan Agustus 2017 baru mencapai Rp972,9 triliun, atau 56,1 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.736,1 triliun, yang seluruhnya berasal dari pendapatan dalam negeri sebesar Rp972,9 triliun.

Sementara itu, total realisasi belanja negara saat ini sudah mencapai Rp1.198,3 triliun, atau 56,2 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp2.133,3 triliun. Realisasi tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp695,7 triliun, dan transfer daerah dan dana desa sebesar Rp502,6 triliun. (one)

Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, di acara diskusi 'Menggali Sumber Ekonomi Potensial Menuju Pertumbuhan 8 Persen', yang digelar di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Februari 2025

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Ekonom sekaligus Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, mengingatkan soal besarnya utang pemerintah akibat ekspansi fiskal saat hadapi COVID-19

img_title
VIVA.co.id
13 Februari 2025
img-logo
img-logo

Bantu kami untuk memperbaiki kualitas siaran TvOne dengan mengisi survey berikut