26-9-1989: Uni Soviet Hentikan Sensor Pada Pers
- blog.kievukraine.info
VIVA.co.id – Tonggak sejarah penting bagi sebuah bangsa adalah pers yang bebas. Mengusung ‘glastnost,’ Uni Soviet, yang sebelumnya ketat melakukan sensor, memberikan aroma kebebasan pada warganya.
Sekian lama mempertahankan ideologi komunisme yang lekat dengan pengekangan pemerintah, Pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev membawa perubahan. Hari ini, 28 tahun yang lalu, komite di legislatif Soviet mengeluarkan sebuah undang-undang yang mengizinkan publikasi buku, surat kabar, dan majalah tanpa persetujuan pemerintah. Undang-undang menjadi penegas, sekaligus perpisahan dengan masa lalu Soviet, di mana pemerintah selalu melakukan penyensoran terhadap pers.
Sepanjang periode pasca Perang Dunia II, penyensoran di Uni Soviet tumbuh lebih kuat daripada pada masa sebelum perang. Dengan alasan "melindungi" warga Rusia dari ide-ide Barat yang "dekaden" dan ideologi "reaksioner," pemerintah Soviet secara rutin melakukan sensor pada pers. Surat kabar hanyalah organ Partai Komunis Soviet. Buku dan artikel majalah harus disetujui sebelum dipublikasikan. Penulis seperti Boris Pasternak, yang novelnya Dr. Zhivago dilarang pada tahun 1956, merasa tidak mungkin dipublikasikan di Uni Soviet. Sensor juga diperluas ke seni dan musik.
Dikutip dari History.com, pada tahun 1985, Mikhail Gorbachev yang berkuasa di Rusia, menjanjikan atmosfer baru bagi warga Soviet. Ia menyebutnya, "glasnost" - sebuah atmosfer politik yang lebih bebas di Uni Soviet. Dengan ‘glastnost’ Gorbachev memulai pembaruan. Dia membebaskan tahanan politik dan bahkan membiarkan Boris Pasternak secara anumerta menerima kembali persatuan para penulis Soviet.
Pada bulan September 1989, sebuah langkah penting diambil untuk membatasi kekuatan sensor pemerintah. Komite penting di badan legislatif Soviet menyetujui sebuah undang-undang baru yang diajukan oleh Gorbachev. Ini memungkinkan warga Soviet menerbitkan buku, surat kabar, dan majalah tanpa harus menunggu persetujuan dari pemerintah. Beberapa batasan masih ada, misalnya semua penerbit harus mendaftar ke pemerintah, dan publikasi mereka dapat ditangguhkan jika mereka dinilai mempromosikan perang atau rasisme, mendukung intoleransi etnis atau agama, atau mengajukan banding atas penggulingan atau perubahan yang mematikan dari negara yang ada dan pesanan publik.
Meskipun ada pembatasan, undang-undang tahun 1989 adalah bukti bahwa Gorbachev bertekad untuk menepati janjinya untuk membuka sistem politik Soviet. Jurnalis dan penulis Soviet merayakan tindakan tersebut, namun reformasi Gorbachev terhadap sistem Soviet mungkin terlalu sedikit, terlalu terlambat. Dua tahun kemudian, kekacauan ekonomi dan politik di Uni Soviet menghancurkan basis kekuatannya. Pada bulan Desember 1991, dia mengundurkan diri sebagai presiden dan Uni Soviet tidak lagi eksis sebagai sebuah bangsa.